SURABAYA l bidik.news – Menghadapi liburan panjang di musim hujan yang masih ekstrim, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jawa Timur diminta untuk Intensifkan mitigasi.
Mengingat menurut prakiraan BMKG cuaca ekstrem puncaknya berada di awal februari.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Khusnul Arif mendorong pemerintah provinsi untuk memastikan mitigasi berjalan dengan baik. Baik Dinas PU Bina Marga, Dishub, Dinas PU SDA, maupun OPD lainnya sesuai tupoksinya.
Arif mengaku tidak bisa dipungkiri, pada musim hujan seperti saat ini masih banyak ditemukan jalan berlubang. Maka, ia tidak ingin Dinas Bina Marga tidak hanya mendengar informasi saja. Tetapi harus aktif cek di lapangan untuk memastikan wilayah tupoksinya sudah aman dari jalan berlubang.
“Kebetulan saya pernah turun di dapil antara perbatasan Badas (Kabupaten Kediri) menuju Kandangan, jalan Badas ke arah Jombang ada beberapa titik jalan berlubang langsung saya komunikasikan dengan Dinas Bina Marga,” ungkapnya pada Jumat (23/1/2025).
Begitu juga halnya banjir akibat hujan deras dan luapan sungai. Arif menekankan mengatasi banjir tidak bisa sepotong -potong. Tetapi harus komprehensif dan terintegrasi dengan kabupaten/kota.
“Untuk sungai, karena hujan deras. Mengatasi banjir tidak bisa sepotong -potong, tetapi harus komprehensif dan terintegrasi. Harus cek dari hulur ke hilirnya,” pintanya.
Dinas terkait harus intensifkan berkomunikasi dengan BPBD kabupaten/kota. Begitu juga kesiapan alat berat, tentunya BPBD sudah menyiapkan sejak awal sebagai bentuk antisipasi terjadinya bencana.
“Kita mendorong agar SKPD terkait untuk program aktif memantau dengan turun ke bawah, untuk menganalisa terjadinya potensi bencana. Sehingga bisa diantisipasi sejak awal,” paparnya.
Selain itu, masyarakat juga harus sadar bahwa pengundulan hutan untuk dijadikan kawasan rumah akan mempengaruhi resapan air yang nantinya berdampak air di hilir semakin deras. Tentunya arus sungai akan semakin deras dan air dari hulu ke hilir semakin besar, akibat resapan air kurang maksimal.
Politisi asal Partai NasDem itu menghimbau seluruh masyarakat agar memastikan lingkungan sekitarnya aman dan nyaman dari potensi terjadinya bencana. Begitu juga halnya masyarakat yang tinggal sekitar bantaran sungai, harus aman dari ancaman banjir.
“Sungai ada potensi pendakalan dan penyempitan karena bantaran digunakan tempat tinggal dan potensi pohon tumbang,” pungkasnya. (Rofik)