SURABAYA | bidik.news – Ketoprak Suryo Budoyo dengan lakon “Pedhut Mataram” jadi pemungkas rangkaian pertunjukkan seni menyambut hari kemerdekaan RI Ke-79 di Gedung Kesenian Cak Durasim, Taman Budaya Jatim (TBJ), Jumat (2/8/2024) malam.
Lakon ketoprak asal kota Surabaya yang di sutradarai Deny Wijata ini mengangkat tema tentang kekuasaan, intrik politik, dan pengorbanan dalam dinasti Mataram. Lakon ini mengisahkan pembangkangan Ki Ageng Mangir terhadap Penembahan Senopati, yang akhirnya berhasil ditundukkan melalui siasat.
Menariknya, baik seting panggung dan properti dibuat seolah-olah penonton berada di era kerajaan Mataram. Apalagi penyampaian dialog-dialog yang hidup dan penuh dengan muatan filosofis itu disampaikan dengan bahasa Jawa klasik yang kental. Dengan begitu penonton seolah-olah berada di zaman kerajaan Mataram.
Kepala UPT TBJ Dinas Kebudayaan & Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Ali Ma’rup menyampaikan apresiasinya terhadap pementasan ini. Menurutnya, pergelaran seni tradisional ketoprak Suryo Budoyo dengan lakon Pedhut Mataram ini menjadi bukti nyata dari upayanya dalam melestarikan, mengelola, dan mengembangkan seni budaya yang ada di Jatim.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari visi Taman Budaya Jatim untuk terus berkomitmen mengupayakan pelestarian dan pengembangan seni di Jayim secara adil dan berkesinambungan,” ujar Ali Ma’rup.
Menurutnya, seni tidak hanya sebagai bentuk ekspresi budaya, tetapi juga alat untuk memperkuat jejaring sosial dan memperkaya kehidupan bermasyarakat.
Untuk itu, Ia pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan kegiatan “Semarak Gelar Seni Menyambut Kemerdekaan” UPT TBJ.
Ini merupakan rangkaian memperingati HUT RI ke-79 Disbudpar Jatim melalui UPT. TBJ menggelar pergelaran kesenian mulai yanggal 27, 29, 30, 31 Juli hingga 1, 2 Agustus 2024 di Gedung Kesenian Cak Durasim Jl. Getengkali Surabaya.
Dimulai dari konser Karawitan Sajen Unen oleh STKW Surabaya, pagelaran tari dan di tutup oleh ketoprak “Suryo Budoyo” dari Kota Surabaya dengan lakon “Pedhut Mataram”.
Dan dengan suksesnya pementasan Pedhut Mataram, UPT Taman Budaya Disbudpar Jatim sekali lagi membuktikan komitmennya menjaga keberlanjutan kesenian tradisional, serta memberikan ruang bagi seniman lokal untuk terus berkarya dan menginspirasi masyarakat luas.