SURABAYA | bidik.news – Jawa Timur mengalami deflasi -0,54% pada Januari 2025. Adanya kebijakan Pemerintah memberi diskon tarif listrik 50% bagi pelanggan rumah tangga mulai 450 VA – 2200 VA yang berlaku Januari – Februari menjadi salah satu pemicu deflasi.
“Tarif Listrik menyumbang Deflasi 29,93 persen dengan andil 1,18 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Zulkipli, Senin (3/2/2025).
Dijelaskannya, diskon tersebut mengacu pada Keputusan Menteri ESDM No. 348.K/TL.01/MEM.L/2024, yang memberikan potongan harga kepada pelanggan dengan daya 450VA, 900VA, 1.300VA, dan 2.200VA. Kebijakan ini berlaku selama 2 bulan, yakni Januari -Februari 2025.
Selain itu, lanjut Zulkipli, deflasi juga dipengaruhi oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang mencatatkan andil negatif sebesar 1,13%.
“Penurunan tarif listrik pada Januari mencapai 29,93 persen, dengan kontribusi sebesar 1,18 persen terhadap total deflasi,” tegasnya.
Penurunan harga pada sejumlah komoditas di kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga berkontribusi terhadap deflasi. Diantaranya adalah telur ayam ras (-2,74% dengan andil 0,03%), bawang merah (-4,12% dengan andil 0,02%), tomat (-8,66% dengan andil 0,02%), dan ketimun (-24,98% dengan andil 0,01%).