GRESIK – Untuk memberikan bimbingan, pelatihan, pendampingan bagi warga anak jalanan didalam terminal Gubernur Suryo, para pembimbing perlu study banding hingga ke “Lembah Tumpang ” terkait pengelolaan wisata alam, demikian diungkap koordinator pembimbing anjal ustadzah Iin Budiarti, Kamis (24/2).
” Kami para pembimbing pada rumah belajar anjal sangat perlu belajar tentang tata kelola pariwisata desa, dan kami kepingin memberikan pembelajaran kepada anak anak terkait eko turism, ” jelas ustadzah Iin.
Kebiasaan dari siswa anak jalanan setelah jam sekolah, atau belajar secara daring, anak anak ada yang keliling ngamen, ada juga yang ngemis, bahkan juga banyak yang tidak hadir di kelas, melainkan langsung ke lapangan untuk ngamen dan atau ngemis.
Ketika kita memberikan pengajaran sekaligus pola pikir bahwa dengan sedikit memoles lingkungan, bisa kita jual untuk dilihat masyarakat luas buat dinikmati, dan dampak lainnya adalah ada pelaku UKM yang menyediakan makanan dan souvenir, termasuk parkir.
” Saat pandemi begini, kita dibatasi pergerakan dan kerumunan, namun kebutuhan pokok untuk bertahan hidup harus dijalani, sehingga perlu adanya perubahan pola pikir, pola hidup sehat, dan kreatif memunculkan ide untuk menghasilkan rupiah, ” pungkas Ustadzah Iin. (ali)