JEMBER – Kehadiran Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief di saat calon petahana mendaftarkan diri di Kantor KPU Jember pada tanggal 06 September lalu terus menuai banyak spekulasi, Wakil Bupati yang juga salah satu pengasuh pesantren di Silo Jember ini terus menjadi buah bibir masyarakat.
Apa maksud kehadiran Kyai Muqit saat pasangan Faida – Vian mendaftarkan diri ke KPU, Apakah ini bentuk dukungan Kyai Muqit beserta gerbong besar yang ada dibelakangnya atau seperti apa sebenarnya dari kehadiran Kyai Muqit ini ?.
Berbagai pertanyaan itu muncul di publik karna Wabup menghantar pasangan Faida – Vian dari rumah Puspa Asri hingga ke Kantor KPU, bahkan Kyai Muqit menggunakan Id Card bertuliskan Tim Paslon di kesempatan tersebut.
Hanya diam dan tak banyak bicara, itu yang dilakukan oleh Wabup, lebih sepekan peristiwa itu terjadi namun publik terus bertanya – tanya kenapa Kyai Muqit mendampingi petahana.
Meski sempat hal tersebut dijawab Bupati, publik seakan belum puas karna tidak adanya pernyataan langsung dari Kyai Muqit.
Ditemui usai kegiatan vidcon di Pendopo Wanyawibawagraha pada Selasa 15/09/2020, dengan santai dan penuh senyum Wabup menyampaikan ” kalau saya jawab hari itu pasti tambah ramai,” tuturnya.
Sebetulnya saya dengan semua calon-calon itu ya katakanlah dekat, Pak H. Hendy pernah silaturrohmi ke rumah, Pak Joko, mas Ifan, Almarhum Pak Rasid kemudian Ali Assegaf. “Saya ingin jadi kawan pada semuanya,” jelas Wabup.
Saya adalah tipe orang yang tidak bisa hari Sabtu bersahabat kemudian hari Minggu bermusuhan, itu tidak bisa.
Oleh karena itu jangan di pandang dari aspek politis saja, kita harus melihat dari sisi kemanusiaan dan persaudaraan.
Saya hadir itu kan hari Minggu, hari Minggu itu jelas bukan hari kerja dan saya tidak perlu izin cuti. Yang ke dua, pendaftaran itu bukan rangkaian kampanye, kemudian saya datang dengan mobil pribadi dan saya nyetir sendiri.
Kadang, orang-orang menganggap saya kayak orang yang sangat berpengaruh, gak juga. Saya ini orang biasa yang kebetulan jadi Wakil Bupati.
“Orang selalu mengatakan saya mempunyai gerbong yang besar, gak juga, saya juga gak tahu gerbong mana ?” pungkasnya.