JAKARTA | BIDIK.NEWS – Dalam memperingati HUT ke-6 PAAI pada 18 Oktober 2022, PAAI akan menggelar Webinar bertema Stronger Together. Hal ini merespon kondisi saat ini bahwa setelah Covid yang mulai melandai, dan pertumbuhan ekonomi yang kembali meningkat, ada gejolak global yang harus dibadapi seperti inflasi dan kenaikan suku bunga, yang praktis tidak terlalu mudah dilewati.
Ketua Umum PAAI, Lucia Wenny menjelaskan, Agen Asuransi harus cepat beradaptasi dengan kondisi yang terjadi secara global, harus memahami kelebihan dan kemampuan untuk dapat menciptakan kekuatan bersama, dan mengaplikasikannya melalui strategi baru.
“Sehingga tetap survive di tengah gejolak global akibat geopolitik, krisis energi yang berdampak pada inflasi dan kenaikan suku bunga. Saling bergandeng tangan dan saling support adalah modal untuk tetap menjadi kuat dan bertahan,” kata Wenny, Kamis (29/9/2022).
Ketua Panitia HUT ke-6 PAAI Bonita Larope menjelaskan, dalam Webinar ini akan diisi oleh narasumber handal baik dari luar negeri dan dalam negeri. Antara lain, Dr. Handry Satriago CEO General Electric Indonesia dan Jenny Yeoh Tan Fung praktisi sukses dari Malaysia. Sosok agen international yang hebat dan sangat berhasil dengan kualifikasi 19 tahun member MDRT (Million Dollar Round Table).
Dr. Handry Satriago adalah seorang profesional asal Minang yang bergabung dengan GE sejak 1997 hingga dipercaya sebagai CEO dari satu perusahaan terbesar dan tertua di dunia. Anggota Dewan Penasehat di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Pendiri dan mantan Champion dari GE Volunteer Indonesia Chapter, serta anggota Komite Indonesia di US-ASEAN Business Council.
Sementara itu, Jenny Yeoh adalah sosok agen sukses yang berlatarbelakang perawat dan bidan yang berpengalaman 10 tahun sebelum bergabung dengan industri asuransi. Kesuksesannya di bidang asuransi mencapai Top Rookie of The Year dalam tahun pertamanya.
Jenny telah emiliki catatan pencapaian luar biasa seperti 20 tahun keanggotaan MDRT (anggota Life) dengan 8 kali COT (Court of The Table) & 2 kali TOT (Top of The Table). Agen teratas selama 5 tahun berturut-turut dan seorang perencana keuangan. Ia juga ketua MDRT Malaysia pada 2012 dan kerap diundang sebagai pembicara di beberapa platform internasional.
Dalam sesi Talk Show akan menghadirkan Beriman Sinaga (15 tahun member MDRT dengan pencapaian TOT dan COT selama 5 tahun), Herold (11 tahun member MDRT dengan 2 tahun COT), Bonita Larope (11 tahun Member MDRT), Siwan (9 tahun member MDRT), Herlina P. (9 tahun member MDRT) dan Indah Muliasari (5 tahun member MDRT).
“Hampir seluruh pembicara merupakan member MDRT, karena MDRT role model bagi seluruh agen asuransi jiwa, sebagaimana dinyatakan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesisa (AAJI), bahwa MDRT sejauh ini menjadi yang terdepan dalam menjaga kompetensi dan profesionalisme agen dengan menciptakan rekrutmen terbaik yang berpegang teguh pada kode etik keagenan,” papar Bonita.
Untuk mengikuti webinar, bisa melalui link bit.ly/dafterhut6 dengan pembelian tiket Rp 100.006. “Ini sebuah investasi yang terjangkau bagi teman-teman para peserta, khususnya yang berada di luar Jakarta, karena tidak perlu mengeluarkan biaya akomodasi, transportasi dll. Diharapkan webinar ini dapat menjangkau hingga seluruh pelosok lndonesia agar para agen asuransi dapat merasakan manfaat dari webinar ini”, ujar Bonita.
Sementara Founder PAAI, Wong Sandy Surya mengatakan, sesungguhnya wadah ini dibentuk sejak 2009 saat menghadapi kebijakan, bahwa komisi agen asuransi dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Progresif. Maka untuk menghadap ke kantor pajak diperlukan wadah.
Setelah perjuangan ini berhasil dan perhitungan PPh atas komisi yang diterima para agen asuransi tidak lagi dihitung secara progresif melainkan dihitung dengan menggunakan norma perhitungan, dimana pengenaan PPh komisi agen asuransi dikenakan hanya 50%.
Pengurus PAAI beranggapan kehadiran wadah PAAI harus terus dihidupkan dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme agen asuransi, di samping tetap memperjuangkan hak-hak para agen asuaransi.
“Banyak hal yang telah diperjuangkan PAAI dan membuahkan hasil. Diawali dari agen asuransi dikenakan PPh secara progresif, akhirnya 2009 berhasil menjadi norma 50%. Dan ratusan ribu agen asuransi yang terdaftar maupun tidak terdaftar dalam keanggotaan PAAI telah menikmati penghematan pajak ini,” ungkap Sandy.
Setelah selesai dengan PPh agen asuransi, seiring berjalannya waktu para agen asuransi juga dikenakan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 10%. PAAI dalam hal ini dibantu Henny Dondocambey (Ketua Bidang Investasi & Pajak PAAI) kembali hadir memperjuangkan hak agen asuransi terkait aturan PPN, yang mengakibatkan komisi dari beberapa agen ini asuransi dikenakan PPN hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Hal ini berhasil ditekan melalui perjuangan yang dilakukan PAAI.
Memang tidak semua harapan seperti bebas PPN bisa diwujudkan. Namun PAAI terus berjuang, memediasikan dan berkomunikasi dengan Dirjen Pajak. Hasilnya di awal 2022 ini bertepatan HUT PAAI ke 6, berhasil mencapai kesepakatan, PPN jasa Agen Asuransi telah diatur dalam PMK 67/2022, yaitu 1%.
“Ini bentuk perjuangan kami, dimana agen asuransi sudah berkontribusi kepada Negara. Untuk itu wadah PAAI sangat penting, dan kami terus mengajak para agen asuransi untuk bergabung. Sehingga melalui wadah PAAI, kita bisa memberikan masukan-masukan kepada Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan,” papar Sandy.
Untuk diketahui, berdasarkan data Dirjen Pajak, penerimaan PPN atas Jasa Agen Asuransi sejak diterapkannya PMK 67/2022 pada April – Agustus 2022 mencapai Rp 36 miliar.
Sandy menjelaskan, tujuan dbentuknya PAAI untuk menyadarkan para agen asuransi bahwa profesi agen asuransi bukan merupakan merek perusahaan. Namun, kendati independen dan profesional, agen asuransi dituntut memegang teguh etika keagenan. Sehingga praktik yang tidak profesional dapat dihindari. Salah satunya poaching (bajak-membajak) agen asuransi antar perusahaan, sangat tidak diperbolehkan.
“PAAI secara tegas melarang agen asuransi melakukan poaching. Sudah ada aturan yang berlaku bahwa saat ini agen asuransi tidak perlu lagi menunggu selama 6 bulan untuk perpindahan ke perusahaan asuransi lain. Masa tunggu hanya 1 bulan untuk bisa bergabung sebagai agen asuransi di perusahaan lain. Bahkan saat ini bagi agen asuransi yang mengantongi surat terminasi dari perusahaan asuransi sebelumnya boleh bergabung di perusahaan asuransi lain,” ungkap Sandy.
Sandy menambahkan, dalam hal perpindahan agen asuransi ini, PAAI akan mediasikan dengan perusahaan asuransi yang baru agar bisnis tetap sehat. Janganlah diberhentikan komisi dan hak-hak bonus lainnya, untuk menghindari terjadinya twisting dan poaching.
Semua komisi dan hak-hak bonus lainnya harus tetap diberikan, dengan alasan demi kesehatan bisnis asuransi itu sendiri dan citra perusahaan asuransi dan agen asuransi. “Kami akan menyusun mekanisme twisting (tutup polis di perusahaan asuransi yang lama dan membuka polis baru di perusahaan asuransi tempat agen pindah),” pungkas Sandy.