PASURUAN I bidik.news – Masuk pertengahan tahun ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi pemotongan hewan diprediksi melampaui target. Terbukti, dengan realisasi pendapatan PAD saat ini yang sudah menembus 52 persen.
Capaian tersebut, baru untuk lima bulan. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan Ainur Alfiah mengungkapkan, target PAD dari Rumah Potong Hewan (RPH) tahun ini dipatok pada angka Rp160 juta.
Angka itu, sama dengan target tahun 2023 lalu. Target tersebut dibebankan kepada 10 RPH yang beroperasi di Kabupaten Pasuruan.
Yaitu, RPH Nguling, RPH Gondangwetan, RPH Tutur, RPH Purwosari, RPH Sukorejo, RPH Prigen, RPH Gempol, RPH Bangil, RPH Pasrepan, dan RPH Wonorejo.
“Semua RPH ini masih aktif dalam hal pelayanan,” kata Alfiah.
Hingga akhir Mei lalu, realisasi pendapatan dari retribusi RPH telah mencapai Rp 82,5 juta.
Angka ini setara dengan 52 persen dari target yang ditetapkan. Alfiah optimistis, penerimaan retribusi akan terus berlanjut. Karena pelayanan RPH dilakukan setiap hari. “Karena memang pelayanan RPH itu setiap hari untuk kebutuhan pasar,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Alfiah yakin bahwa target pendapatan tahun ini dapat terpenuhi. Bahkan, bukan tidak mungkin, akan melampaui target.
Momentum Idul Adha kemarin, juga menjadi salah satu faktor yang mendongkrak penerimaan PAD dari retribusi pemotongan hewan.
Fia sapaan akrabnya menambahkan pihaknya akan bekerja keras untuk memenuhi target yang telah dicanangkan. “Memang kelihatan mudah untuk mencapai target tersebut, namun tanpa upaya keras maka target tersebut akan muspro dengan sendirinya,” ujar wanita asli Pasuruan ini. (rusdi)