SURABAYA | bidik.news – Di antara nama-nama menteri dan wakil menteri (Wamen) kabinet Merah Putih yang dilantik Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10) lalu, ada satu nama yang cukup menarik perhatian, yaitu Mugiyanto Sipin.
Mantan aktivis pro-demokrasi yang pernah menjadi korban penculikan di 1998 ini dilantik sebagai Wamen Hak Asasi Manusia (HAM) di Kementerian HAM yang baru dibentuk, pecahan dari Kementerian Hukum dan HAM di periode sebelumnya.
Mugi, sapaan akrabnya dikenal sebagai aktivis yang gigih memperjuangkan HAM sejak muda. Ia pernah bergabung dengan Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) di era 1990-an, serta Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) dan menjadi ketua organisasi itu selama periode 2000 – 2014.
Tak hanya aktif di tingkat nasional, Mugiyanto juga terlibat di Federasi Asia Melawan Penghilangan Paksa (AFAD) dan bekerja sama dengan International NGO Forum on Indonesian Development (INFID). Terakhir, di era Presiden Joko Widodo, ia dipercaya sebagai tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) di bawah kepemimpinan Moeldoko.
Tercatat Sebagai Mahasiswa FIA Unitomo.
Ditunjuknya Mugi menjadi Wamen HAM mengejutkan jajaran sivitas akademika Unitomo. Ini karena Mugi saat ini tercatat sebagai mahasiswa di program studi S2 Magister Ilmu Administrasi (MIA) Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) kampus berlokasi di Semolowaru Surabaya ini.
Priyanto, Dekan FIA Unitomo membenarkan hal ini. “Ya benar. Mugi tercatat sebagai mahasiswa kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di program studi S-2 MIA angkatan tahun 2024”, ujar Priyanto, Selasa (22/10/2024).
Sesuai ketentuan yang diatur dalam Permendikbudristek 41/2021, tambah Priyanto, perkuliahan kelas RPL bisa ditempuh secara online maupun offline dengan masa kuliah yang lebih singkat karena memperhitungkan pendidikan formal, informal dan pengalaman kerja mahasiswa sebagai capaian pembelajaran yang diakui ke dalam satuan SKS.
Terpisah, Rektor Unitomo, Siti Marwiyah turut bangga dan mengapresiasi penunjukan Mugi sebagai Wamen HAM. “Semoga kiprahnya di pemerintahan semakin menguatkan upaya penegakan HAM di Indonesia, dan Mugi juga bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda karena semangat belajarnya yang tinggi”, ujar Iyat, sapaan akrab rektor wanita pertama Unitomo ini.