SURABAYA – Deputy Kepala Bank Indonesia (BI) Jatim, Harmanta memperkirakan untuk kebutuhan uang kartal saat libur lebaran 2021 mencapai Rp 4,7 triliun. Kebutuhan tersebut, katanya, didominasi oleh Uang Pecahan Besar (UPB) dalam rangka pengisian ATM.
“Berdasarkan proyeksi tersebut, Bank Indonesia Jawa Timur telah mempersiapkan dengan baik kebutuhan tersebut, sesuai dengan jumlah dan pecahan yang diinginkan masyarakat.” ujar Harmanta saat Bincang Bareng Media Jatim (BBM) secara virtual, Senin (10/5/2021).
Ia menjelaskan, pada 2021 ini proyeksi kebutuhan uang perbankan yang telah terealisasi di Jawa Timur sebesar Rp 18,1 triliun. Pemenuhan tersebut meliputi Uang Pecahan Besar (UPB) dan Uang Pecahan Kecil (UPK). “Hingga saat ini pemenuhan kebutuhan uang kartal masyarakat, terutama HCS UPK dapat dipenuhi,” terang Harmanta.
Dirinya menerangkan, pada triwulan I/2021 pergerakan inflow (uang masuk) dan out flow (uang keluar) di Jatim dalam posisi net inflow sebesar Rp 16,34 triliun.
Sesuai dengan pola historisnya, pada triwulan I/2021 terjadi peningkatan inflow sejalan dengan berakhirnya momentum Natal dan Tahun Baru.
Sementara animo masyarakat untuk penukaran uang Rp 75 (UPK75) ribu selama ramadhan terlihat cukup tinggi. “Masyarakat menukarkan UPK75 baik secara individu maupun kolektif melakukan penukaran duit 75 ribu melalui link pintar. Perbankan dan BPR juga turut berperan aktif membantu masyarakat yang ingin menukarkan UPK 75,” ungkapnya.
“Mengingat tingginya permintaan UPK 75 di Jatim, alokasi UPK 75 di Jatim sudah habis sehingga BI tidak lagi melayani penukaran UPK 75,” pungkasnya.