GRESIK | BIDIK.NEWS – Lomba meracik dan menghidangkan kopi bagi barista yang sehari hari bergelut dengan menyiapkan aneka rasa kopi, pasti akan di ikuti untuk mengukur kemampuan pribadi dalam meracik kopi, demikian diungkap penyelenggara Gresik Fun Breewing, Ny Rr Henni Eka Ferdian yang akrab dipanggil Amik, Rabu (17/8).
“Kita hanya 3 hari woro woro melalui medsos dan WA beberapa teman pengelola cafe, dan begitu pelaksanaan lomba sekitar 30 peserta hadir, bahkan dari luar pulau dan luar propinsi,” jelas Amik.
Membludaknya peserta ikut lomba meracik kopi ini, dikarenakan juri yang hadir adalah assesor kompetensi barista profesional
tingkat nasional, sehingga yang ikut berlomba tidak hanya barista dari Jatim saja, namun ada dari Bandung dan dari Lombok.
Dalam meracik dan menyuguhkan kopi terbaiknya, masing masing barista dalam tiap sesi terdiri 3 orang di beri waktu 10 menit untuk mulai menyiapkan air, menggiling kopi manual atau giling mesin dan memanaskan air.
Salah satu peserta, Iqbal Maulana asal Bandung mengatakan, masing masing barista memiliki keterampilan yang beragam dalam meracik dan menyeduh kopi, jadi tidak sekedar membuat saja.
“Semua itu ada perbedaannya pada rasa kopi. mulai berapa lama penggilingan, berapa derajat panasnya, Jadi penyajiannya antara kopi dengan campuran air panas harus seimbang,” ujar Iqbal .
Yuanita Rachma dewan juri yang juga anggota Assesor Kompetensi Barista Profesional menyatakan ajang Gresik Fun Brewing ini lebih ditekankan pada natural kopi serta fluitnya. Kebanyakan peserta menduplikasi cara meraciknya. Padahal, kalau dieksplorasi lagi akan lebih lengkap.
“Rata-rata peserta yang mengikuti ajang ini saat meracik rasanya multi dimensi tapi yang penting otentik rasa kopinya,” pungkasnya.
Ketua Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia (K3PG) Awang D.Bachtiar mengatakan, dipilihnya Gresik Fun Brewing Competition untuk membangkitkan kembali pelaku UMKM. Pasalnya, di Gresik banyak komunitas penikmat kopi ditambah banyak warung kopi yang bertebaran.
“Selaku pengelola Joglo Pujasera Petro, kehadiran para barista ini bisa menjadi referensi. Sebab, meracik kopi ada standarnya termasuk cita rasanya,” tandas nya. (ali).