SURABAYA | BIDIK.NEWS – Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia (BI) Oktober 2022 di Kota Surabaya mengindikasikan kinerja penjualan eceran tumbuh positif secara bulanan maupun tahunan.
“Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (PR) pada Oktober 2022 yang tercatat sebesar 408,9, tumbuh 0,546 (mtm). Kinerja yang meningkat sejalan dengan IPR Nasional yang tercatat sebesar 202,7, tumbuh 2,396 (mtm),” kata Deputi Kepala BI Jatim, Rizki Ernadi Wimanda, Kamis (15/12/2022).
Rizki mengungkapkan, peningkatan kinerja penjualan eceran Kota Surabaya utamanya bersumber dari kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (4,396, mtm) serta Makanan, Minuman, dan Tembakau (0,996, mtm). Secara tahunan, kinerja penjualan eceran tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 11,399 (yoy).
“Hal tersebut didorong oleh pertumbuhan pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang meningkat 14,096 (yoy) serta sub kelompok Sandang mengalami peningkatan 24,296 (yoy),” tandasnya.
BI juga memprediksikan kinerja penjualan eceran November 2022 diperkirakan meningkat. Hal ini tercermin dari perkiraan Indeks Penjualan Riil November 2022 sebesar 411,4, atau tumbuh 0,696 (mtm).
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang tumbuh 1,096 (mtm) dan Peralatan Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 0,3Y5 (mtm). Secara tahunan kinerja penjualan eceran pada November 2022 diprakirakan mengalami pertumbuhan sebesar 5,196 (yoy).
“Peningkatan terutama bersumber dari subkelompok Sandang yang tumbuh 10,296 (yoy), kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yang mengalami pertumbuhan 8,495 (yoy), serta Barang Budaya dan Rekreasi yang tumbuh 7,944 (yoy),” tambahnya.
Jika dibanding Oktober 2022, secara tahunan kinerja penjualan eceran November 2022 mengalami perlambatan, dimana pada Oktober 2022 tumbuh 11,396 (yoy).
Perkiraan perlambatan pertumbuhan penjualan riil terutama dipengaruhi oleh masih tingginya ketidakpastian global dan kenaikan harga komoditas global. “Dari sisi harga, responden memperkirakan intensitas tekanan inflasi mengalami penurunan pada Januari 2023 (3 bulan mendatang) dan April 2023 (6 bulan yang akan datang),” tambah Rizki.
Indeks Ekspektasi Harga Umum Januari 2023 sebesar 155,6, lebih rendah dari Desember 2022 yang sebesar 176,7. Indeks Ekspektasi Harga Umum April 2023 sebesar 147,8, lebih rendah dari Maret 2023 sebesar 155,6.