JAKARTA | bidik.news – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menyampaikan kinerja keuangan periode Januari – Juni semester I/2023, Selasa (1/8/2023).
Dimana pendapatan tercatat sebesar Rp17,03 triliun. Beban pokok pendapatan tercatat Rp12,61 triliun. EBITDA sebesar Rp 3,5 triliun. Serta laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 866 miliar.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pada semester I/2023, SIG mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2% menjadi Rp17,03 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,70 triliun. Meski pasar domestik terkontraksi 5%, namun SIG mampu menjaga volume penjualan total tumbuh 0,1% yang didorong pertumbuhan penjualan ekspor.
SIG juga berhasil menurunkan beban operasional sebesar 9,5% menjadi Rp 2,54 triliun dari sebelumnya Rp 2,81 triliun dibanding periode tahun lalu. Beban keuangan bersih turun 15,3% menjadi Rp 590 miliar dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 697 miliar.
Kinerja positif tersebut membuat SIG berhasil membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 866 miliar atau naik 3,1% dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 840 miliar.
“Peningkatan laba bersih yang didorong oleh kapabilitas pengelolaan kenaikan biaya, optimalisasi utilisasi, serta efisiensi operasional dan beban keuangan, merupakan bukti ketahanan SIG mengatasi berbagai tantangan,” kata Vita Mahreyni.
Vita menyampaikan, meskipun terdampak kenaikan harga bahan bakar yang terjadi pada kuartal IV/2022, namun melalui peningkatan operational excellence yang dilakukan, dampak kenaikan biaya dapat diminimalkan.
SIG mencapai peningkatan operational excellence melalui sejumlah inisiatif, antara lain efisiensi indeks konsumsi batu bara, penurunan specific thermal energy consumption (STEC), peningkatan pemanfaatan bahan bakar alternatif, disiplin pengelolaan biaya operasi, dan efisiensi biaya keuangan dari program deleveraging.
Selaras dengan kinerja keuangan, SIG juga mencatat capaian target-target keberlanjutan untuk memastikan operasional ramah lingkungan dan penciptaan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Hingga akhir semester I/2023, substitusi energi panas (TSR) menjadi 7,5% dari baseline 2019. Emisi karbon turun 16,94% menjadi 588 kg CO2/ton semen ekuivalen dari baseline 2010 (708 kg CO2/ton semen ekuivalen). Capaian ini diperoleh dari optimalisasi STEC, pemanfaatan bahan bakar alternatif dan EBT pada fasilitas-fasilitas produksi SIG.
Proyeksi Bisnis Semester 2/2023
SIG optimis dapat mempertahankan kinerja positif pada semester II/2023, dengan adanya permintaan semen yang mulai menunjukkan perbaikan pada bulan Juni. Selain ekspor untuk peningkatan utilisasi, SIG juga akan terus fokus meningkatkan efisiensi indeks produksi, biaya energi dan distribusi, dan area-area operasional lainnya dengan biaya yang lebih kompetitif.
“Perbaikan permintaan dan peningkatan penjualan ekspor akan membantu menciptakan peluang-peluang untuk SIG bisa meningkatkan volume penjualan dan optimalisasi utilisasi. Penerapan operational excellence yang terus berlanjut juga diharapkan akan mendorong pertumbuhan profitabilitas yang berkelanjutan,” ujar Vita Mahreyni. (ali/hari)