GRESIK I BIDIK I NEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui dinas Perhubungan menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) dan subsidi BBM kepada Ojek Online, ojek konfensioanal, sopir angkot/angdes, transpotasi laut, Senin (28/11/2022)
Penyerahan Bansos dan Subsisi BBM diberikan langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di terminal Bunder yang dihadiri ratusan ojol dan sopir angkutan. Pemberian subsidi ini merupakan bentuk kepedulian Pemda Gresik kepada insan transportasi Gresik.
“Kita tidak bisa menghindari apa yang diputuskan pemerintah pusat. BBM naik kita terima dan jalankan, tetapi kita usahakan ada stimulus dan bantuan yang kita berikan untuk menjadi penyeimbang dengan bantuan stimulus-stimulus yang lain,” terang Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik.
Bentuk bantuan yang diberikan Pemda Gresik kepada pelaku bidang transportasi cukup beragam. Selain Bansos kepada 511 orang ojek dengan besaran 300 ribu rupiah per orang, Pemkab Gresik lewat Dinas Perhubungan juga memberikan voucher pembelian BBM kepada sopir angkot/angdes. Nilainya lumayan besar, yakni 500 ribu rupiah yang diberikan kepada 314 unit angkot/angdes.
Selain dua bentuk bantuan tersebut, Pemkab Gresik juga memberikan subsidi tiket penyeberangan kapal Gresik-Bawean. Dengan pagu sebanyak 26.668 orang, nantinya setiap orang akan mendapat subsidi tiket sebanyak 25 ribu rupiah dengan jangka waktu tiga bulan.
Tampak hadir mendampingi Gus Yani, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik Tarso Sagito. Hadir pula jajaran Kabid Dinas Perhubungan yang lengkap mengawal kelancaran kegiatan penyaluran Bansos.
Salah satu sopir angkot koat wilayah Giri Edy Yunianto (58), sopir angkutan kota wilayah Giri mengatakan, bantuan ini sangat bermanfaat di tengah kenaikan harga BBM baru-baru ini. Ini juga membantu ketika sepinya penumpang ditengah persaingan teknologi aplikasi transportasi.
“Saat ini penumpang sangat sepi, jadi saya dan teman-teman hanya bergantung pada penumpang bis pariwisata yang ingin berziarah ke makam Giri,” ungkap Edy saat ditemui saat penyaluran Bansos di Kantor Dinas Perhubungan Gresik.
Edy yang sudah bekerja sebagai sopir sejak pertengahan tahun 90-an ini harus bertahan ditengah kondisi yang sudah banyak berubah.
“Dulu rute angkot saya masih ramai, tetapi saat ini apalagi ditambah pandemi kemarin penghasilan merosot tajam. Sepinya penumpang, membuat rata-rata penghasilan perharinya menjadi tidak menentu. Saat ini rata-rata mendapat 50 ribu rupiah perhari sudah bagus, itupun tidak menentu,” jelasnya.
Karenanya, dirinya bersama rekan-rekan sopir Angkot merasa sangat terbantu dengan subsidi BBM yang diberikan oleh Pemda Gresik lewat Dinas Perhubungan Gresik yang dimulai hari ini. (him)