SURABAYA – Ketua komisi D DPRD Jawa Timur Kuswanto mendesak Pemprov Jatim segera secepatnya merealisasikan pembangunan pabrik pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), di Kabupaten Mojokerto dan Lamongan.
Pasalnya, dari hasil temuan anggota legilatif, banyak rumah sakit di Jatim penghasil limbah B3 tidak punya tempat pembuangan limbah yang layak.
“Misalkan saja dari rumah sakit Saiful Anwar limbah dari rumah sakit. Oleh pihak rumah sakit diolah dari incenerator menghasilkan abu dan mengandung bahan berbahaya dan setiap bulan dibuang, Jawa Timur tidak punya tempat itu dan adanya di Cieleungsi Jawa Barat,” kata Kuswanto , Senin (28/10).
Menurut dia, data di Jatim, ada sekitar 383 rumah sakit, 966 Puskesmas dan 1502 poliklinik. Dari jumlah tersebut, hanya rumah sakit tertentu yang punya incenerator untuk limbah. Dikhawatirkan, jika pabrik pengolahan limbah B3 itu tidak segera dibangun, maka sampah medis yang dalam kategori berbahaya akan semakin mencemari lingkungan.
“Kalau mereka gak punya dibuang ke kali dan menggali ke tanah dimasukkan lagi bagaimana lingkungan kita, namanya saja berbahaya dan akan berbahaya sekali bagi lingkungan dan bumi kita. Ini permasalahan serius,” tambahnya.
Dijelaskan Kuswanto, dari hasil temuan di lapangan, selain ongkos pembuangan limbah yang mahal, proses pengangkutan limbah B3 ke Cileungsi itu juga tidak lancar. Sehingga, kalau ditumpuk dikhawatirkan menyebabkan pencemaran.
“Pembuangan akhir di Cielungsi ini hanya dikelola satu perusahaan. Setiap bulan diangkut ssatu truk limbah dimasukkan drum dalam satu bulan dua kali. Frekuensi waktunya tidak pas sehingga kesulitan
“Biaya menjadi mahal untuk pembuangan satu pampers kalau dibuang membutuhkan biaya Rp 25 ribu. Saya kira biaya yang mahal itu karena transportasi jauh,” tambahnya.
Sekadar diketahui, Pemprov Jatim berencana membangun pabrik pengolahan limbah B3 di Mojokerto dan Lamongan. Saat ini, Pemprov Jatim masih menunggu perizinan di KLHK dan proses pembebasan lahan di wilayah tersebut. Diharapkan, pada awal tahun 2020 mendatang, pembangunan pabrik B3 itu bisa segera rampung.( Rofik)