BIDIK NEWS | GRESIK – Warga Dusun / Desa Kedung anyar, Kecamatan Wringin anom, Kabupaten Gresik , merasa resah dan jengkel terhadap pengusaha angkutan yang mengangkut galian C yang melewati kampung mereka, lantaran debu yang beterbangan, Jumat pagi ( 16/2) sekitar 150 orang warga setempat menutup jalan tambang didusun tersebut.
” Tutup saja jalan tambang ini, kita sudah capek membersihkan rumah karena debu dari angkutan truk dan muatan truk dari tambang, kalau tidak ada kompensasi, ya tutup selamanya,” teriak Kadir salah satu pendemo sambil menghentikan truk dan sekaligus menutup jalan tambang dengan kayu.
Setelah menutup jalan tambang, ratusan warga menuju Balai Desa Kedung anyar untuk bermusyawarah sekaligus negosiasi. Warga Dusun Kedung anyar yang terdiri dari 4 RT, dalam pertemuan tersebut meminta kompensasi sebesar 1 juta setiap RT tiap bulannya, dan pihak pengusaha tambang dan truk pengangkut material tambang hanya di wakili oleh salah seorang pengawas di lapangan, sehingga belum menghasilkan kata sepakat.
Dalam pertemuan tersebut, Camat Wringin anom diwakili Kasi Pemerintahan Kanseno, Kapolsek AKP Supiyan, Koramil di wakili Babinsa setempat, Kades Kedung anyar Suhariono.
Sambil menunggu jawaban dari pengusaha tambang / galian, maka warga sepakat menutup jalan tambang tersebut hingga ada kompensasi bagi warga. ( ali)
Teks : Warga Dusun/ Desa Kedung Anyar saat menutup jalan tambang. (foto:ist)