SURABAYA | bidik.news – Rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 semakin semarak dengan digelarnya Tabligh Akbar di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Sabtu (13/9/2025) malam.
Acara ini menghadirkan tokoh ulama karismatik Gus Kautsar serta tokoh penting Jatim dan menjadi titik temu antara spiritualitas dengan semangat membangun ekonomi syariah.
Kepala Bank Indonesia (BI) Jatim, Ibrahim menegaskan, Tabligh Akbar bukan sekadar bagian seremonial, melainkan momentum kebersamaan untuk menguatkan ekonomi berbasis syariah. Menurutnya, semangat spiritual yang lahir dari kegiatan ini harus menjadi landasan dalam membesarkan ekonomi umat.
“FESyar ini bukan hanya soal pameran dan talkshow, tetapi juga sarana untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah yang berkeadilan. Melalui Tabligh Akbar, kita ingin menegaskan kembali bahwa pengembangan ekonomi harus beriringan dengan nilai-nilai keberkahan, agar hasilnya membawa manfaat bagi seluruh masyarakat,” tutur Ibrahim.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, regulator, dan masyarakat dalam mengembangkan produk halal serta memperluas ekosistem syariah di Indonesia. Kehadiran ribuan jamaah dalam Tabligh Akbar, lanjutnya, menjadi bukti nyata bahwa masyarakat haus akan penguatan spiritual sekaligus membutuhkan solusi ekonomi yang berpijak pada nilai-nilai syariah.
“Ekonomi syariah tidak hanya bicara soal transaksi keuangan, tapi juga tentang keberkahan, transparansi, dan keadilan. Itulah yang kita harapkan lahir dari kegiatan besar seperti ini, agar umat semakin yakin bahwa ekonomi syariah adalah jalan yang bisa membawa keberlangsungan dan kemaslahatan bersama,” tambah Ibrahim.
Selain pengajian dan tausiyah, FESyar Jawa 2025 juga diramaikan dengan pameran produk halal, showcase UMKM, hingga berbagai talkshow inspiratif. Ibrahim pun mengundang masyarakat untuk hadir di hari terakhir FESyar, melihat langsung potensi produk halal serta inovasi ekonomi syariah yang berkembang pesat di Jatim.
“Semoga rangkaian kegiatan ini membawa semangat baru bagi penguatan ekonomi syariah. Dengan kekuatan umat, pondok pesantren, dan SDM yang dimiliki Jawa Timur, kita optimistis dapat menjadikan provinsi ini sebagai episentrum ekonomi syariah di Indonesia,” pungkasnya.
Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak yang turut hadir juga menambahkan, tabligh akbar menjadi bukti sinergi antara aspek spiritual dan ekonomi.
“Ekonomi syariah memiliki potensi besar sebagai solusi tantangan global. Prinsip keadilan, transparansi, dan keberlanjutan di dalamnya bisa diterapkan lintas agama, sehingga membawa manfaat bagi seluruh masyarakat,” tegasnya.