TULUNGAGUNG I bidik.news – Puluhan ribu pejuang perubahan menghadiri kampanye akbar, putaran terakhir Pasangan Capres Cawapres AMIN (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar), di GOR Lembupeteng Tulungagung pada Jum’at (09/02/2024).
Mengawali orasinya, capres Anies Baswedan memperkenalkan diri, bahwa dirinya dulu mengawali pendidikan di Sekolah Dasar, SMP, SMA dan melanjutkan kuliah di UGM.
“Dari semua jenjang pendidikan itu, saya mendapatkan ijazah Asli,dan bukan Palsu,” kata Anies, disambut tepuk tangan dan riuh teriakan para simpatisan.
Selanjutnya, Calon Presiden no urut 1 ini bertanya kepada puluhan ribu simpatisan, apakah kehadirannya di GOR ini mendapat bayaran, dengan kompak para simpatisan itu menjawab
“Tidak…tidak….”
Mendapat jawaban seperti itu, Anies mempersilahkan para simpatisan untuk mengambil handphone dan merekam orasi yang disampaikan Anies, yang nantinya bisa dijadikan sebagai bukti bahwa mereka dahulu pernah menjadi seorang pejuang Perubahan.
Anies meyakini bahwa simpatisan yang hadir di GOR Lembupeteng merupakan orang orang yang kuat dalam menjaga kehormatannya, sehingga layak disebut sebagai pejuang perubahan.
“Yang hadir disini adalah pribadi pribadi yang hebat, yang tidak mudah luluh oleh panasnya matahari,malah sebaliknya semakin membara semangat juangnya, seperti orang tua kita ketika mendirikan republik ini, mereka semua orang yang sangat terdidik dan memiliki pribadi yang hebat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu,Anies juga menerima keluhan dari para orang tua agar anaknya bisa kuliah.
”Untuk itu kita akan melakukan perubahan. Kita kembalikan biaya pendidikan menjadi terjangkau bagi semuanya,” ujarnya.
Anies mengatakan,lokasi lahir boleh di mana saja. Tapi lokasi mimpi di langit yang tinggi. Dan negara hadir meraih mimpi-mimpinya.
”Untuk membuat perubahan harus memiliki wewenang. Kalau tidak punya wewenang tidak bisa tidak boleh,” jelas Anies.
Pada akhir kampanye akbar di GOR Lembu Peteng Tulungagung, Anies menyinggung harga beras tinggi, sementara petani menjual hasil panen dengan harga murah,persoalan pupuk bersubsidi, nelayan kesulitan mendapatkan solar, sementara harga jual ikan murah.
“Hari ini para petani sulit mendapatkan pupuk subsidi. Padahal petani sangat membutuhkan pupuk subsidi. Apabila masyarakat ingin adil,makmur, maka tanggal 14 Februari pilih nomor satu,” pungkasnya. (eko)