SURABAYA | bidik.news – Memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 10 Agustus, PLN NP melalui Unit Pembangkit (UP) Muara Karang menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan konservasi lahan kritis di area hulu Jakarta yang berada di kawasa hutan organik Cipayung, Bogor.
Kegiatan ini salah satu upaya memitigasi banjir di area hilir Jakarta serta menjaga kelangsungan kegiatan konservasi alam sebagai upaya perlindungan sumber daya alam dan ekosistemnya sebagai sistem yang layak.
Total area yang direboisasi mencapai 4 hektar dengan total penanaman 6000 pohon. Melalui kegiatan ini total serapan karbon dioksida mencapai 146.372 ton per tahun dan mampu menyimpan cadangan air 11,6 juta liter.
Program ini sejalan dengan HKAN dan dilatarbelakangi oleh lahan kritis dengan morfologi kelerengan yang cenderung tinggi dan sedikitnya jumlah vegetasi pohon kayu, yang berpotensi memicu erosi, longsor dan banjir di wilayah sekitar.
Salah satu tujuan peringatan nasional dan kegiatan ini juga untuk mensosialisasikan pelestarian alam sebagai pedoman hidup dan budaya bangsa secara nasional.
Direktur Utama PLN NP turut menyampaikan salah satu fokus perusahaan menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang berpengaruh positif terhadap masyarakat Indonesia.
“Menjadi salah satu penggerak perubahan dalam upaya pelestarian alam adalah komitmen PLN NP dimanapun kami beroperasi. Kami juga turun langsung menjaga Indonesia, agar kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik”, terang Ruly, Senin (14/8/2023).
Desa mega mendung di Kab. bogor, terjadi lahan kritis dengan morfologi kelerengan yang cenderung tinggi dan berpotensi memicu erosi, longsor dan banjir. Wilayah tersebut dipilih sesuai verifikasi dan validasi keberadaan hutan organik oleh KLHK.
Hutan organik menjadi salah satu nominasi dari 348 usulan seluruh Indonesia. Area Hutan Organik ini meliputi area seluas 27 hektare yang terbagi menjadi 2 lokasi masing-masing 12 ha dan 15 ha.
Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan KLHK, Edy Nugroho juga menyampaikan fokus dalam perbaikan lingkungan di Indonesia.
“Bahwa organisasi dunia juga menyampaikan bahwa kita harus damai dengan alam, karena ada tiga hal yang sebetulnya menjadi krusial. Pertama, perubahan iklim, kedua keragaman hayati,dan yang ketiga polusi,” ujarnya.
“Maka yang tadinya menggunakan bahan kimia, bila kita menggunakan alam, berbasis alam ternyata bisa menyelesaikan aspek perubahan iklim, aspek keragaman hayati, aspek pencemaran ternyata bisa tinggal kembali lagi kita pintar-pintar untuk mencari.” ujar Edy Nugroho.
Berdasarkan keputusan Presiden RI No. 22/2009, HKAN didirikan pada 10 Agustus oleh presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
HKAN telah diperingati sejak 2014. Perayaan HKAN upaya untuk mengubah gaya hidup yang mencintai alam dan lingkungan menjadi sebuah way of life.
PLN NP UP Muara Karang ikut dan berperan aktif dalam gelaran HKAN dengan melakukan penanaman pohon, beberapa diantaranya, yaitu pohon suren merah, puspa, kayu manis, mahoni, picung, rasamala dan lain sebagainya.
Melalui kegiatan ini PLN NP UP Muara Karang juga menggandeng stakeholder lain agar ikut menghijaukan Indonesia, seperti Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, pemerintah setempat Kadis Lingkungan Kab. Bogor dan Jakarta, dan masyarakat setempat.