SURABAYA | BIDIK – Mulai Oktober 2017, seluruh gerbang tol tak lagi melayani transaksi tunai. Selain untuk mengurangi antrean, pelayanan transaksi elektronik di semua gerbang tol untuk meningkatkan cashless society. Faktor pendukung seperti pasokan listrik sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi gangguan sewaktu-waktu.
Untuk itu PT PLN (Persero) Disjatim telah menyiapkan dua penyulang dalam mendukung program pembayaran tol elektronik. Hal itu dilakukan untuk menjamin pasokan dan kehandalan jaringan listrik saat penerapan program tersebut.
Deputy Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Disjatim, Pinto Raharjo menjelaskan, dua penyulang diterapkan untuk mengantisipasi jika ada pemeliharaan atau perbaikan, sehingga ada cadangan yang bisa digunakan agar tidak mengganggu jaringan listrik.
“Makanya untuk jaringan yang menuju alat-alat itu (E-Toll), kita bekerjasama dengan pengelola. Ada dua penyulang, ketika kita akan memelihara penyulang yang satu, maka sudah disiapkan penyulang yang lain untuk memback up,” jelas Pinto pekan lalu.
Pinto juga mengingatkan, jika ada hal-hal yang memungkinkan menganggu kedua penyulang tersebut, diharapkan pengelola jalan tol, dalam hal ini PT Jasa Marga juga menyiapkan pembangkit listrik alternatif, seperti Genset.
“Kita sudah menghimbau untuk menyediakan genset-genset sendiri untuk mengcover ketika ada pemeliharaan dari PLN. Namun kita menyediakan dua penyulang untuk kelangsungan listrik di daerah-daerah pintu-pintu tol itu,” tambahnya.
Di lain tempat, GM PT Jasa Marga Cabang Surabaya – Gempol, Teddy Rosady mengatakan, sejak diterapkan pembayaran tol elektronik 1 Oktober 2017 secara bertahap, pihaknya belum mendapatkan kendala terkait jaringan listrik.
“Untuk mengatasi mati lampu, kita sudah menyiapkan genset dan bekerjasama dengan UPS (perusahaan power supply, red),” ungkap Teddy.
Pemberlakuan pembayaran tol elektronik diterapkan dalam 4 tahap. Tahap pertama sejak 1 Oktober diterapkan pada pintu gerbang tol Satelit, Gunung Sari, dan ruas Kejapanan – Gempol. Kedua, 10 Oktober diberlakukan di gerbang pintu tol Banyu Urip dan Dupak. Lalu 17 Oktober dilakukan pembayaran elektronik di gerbang tol Waru, kemudian 24 Oktober di gerbang tol Sidoarjo. (hari)