GRESIK I bidik.news – Pemerintah Desa (Pemdes) terus memberikan program pembangunan yang bermanfaat untuk warganya terutama yang bekerja di sektor pertanian. Seperti halnya pembangunan akses jalan, plensengan dan pembangunan irigasi di Dusun Glintung Desa Kepatihan.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah dan membantu para petani agar tidak lagi kesulitan untuk menuju akses persawahaan yang hampir 3,5 hektar.
“Dahulu, ada jalan pertanian di Dusun Glintung masih berupa jalan setapak. Kondisinya tidak rata, kalau hujan juga becek. Sehingga cukup menyulitkan petani, terutama saat mengangkut hasil panen mereka untuk dibawa pulang,” terang Kepala Desa (Kades) Kepatihan, Dodik Soeprayogi, Kamis (9/11/2023).

Pada tahun 2023, Pemerintah Desa (Pemdes) Kepatihan pun mulai memperbaikinya. Anggaran perbaikan jalan usaha tani (JUT) ini disiapkan melalui APBDes.
“Ada dua pekerjaan yang kita lakukan. Pertama pengurugan. Kedua, pembangunan plengsengan (tembok penahan tanah),” ujarnya.
Dia menjelaskan, peninggian jalan atau pengurugan ini dilakukan hingga sekitar 1 meter sepanjang 57,25 meter. Lebarnya antara 3 sampai 4 meter, dengan total anggaran sekitar Rp70 juta.
“Sekarang jalannya sudah lebih tinggi sekitar 1 meter. Kalau sebelumnya saat ada banjir, jalan itu tenggelam,” bebernya.
Masih menurutnya, selain pengurugan juga dilakukan pembangunan plengsengan atau TPT di sisi kanan dan kiri jalan. Anggarannya sekitar Rp140 juta.
“Pembangunan TPT ini sebagai penahan agar (jalan) semakin kuat. Tidak mudah longsor. Alhamdulilah pembangunan bertahap ini selesai pada bulan September, dan saat ini sudah dapat dilalui oleh para petani. Meskipun masih ada tahapan lagi sekitar 100 meter yang belum dibangun,” terang Dodik.
Ditambahkannya, warga Glintung mayoritas adalah petani. Sehingga kondisi akses pertanian yang layak sangat diperlukan, untuk memudahkan para petani dalam beraktivitas.
Pemdes Kepatihan juga merperhatikan sektor pertanian di Dusun Glintung dengan membangun saluran irigasi melalui kelompok tani (Poktan) atau HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air).
Bantuan pembangunan irigasi tersebut bersumber dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Anggarannya sekitar Rp195 juta.
“Saluran irigasi ini dibangun sepanjang sekitar 112 meter, dengan kedalaman 1 meter dan lebar 1,5 meter,” terangnya.
Diakui bahwa pembangunan saluran irigasi tersebut sangat membantu para petani di wilayah setempat. Karena air dari selatan ke utara akan semakin lancar untuk mengairi sekitar 35 hektar area persawahan di wilayah setempat.
“Adanya saluran irigasi ini sangat bermanfaat kepada masyarakat untuk pertanian. Harapannya dengan semua ini para petani bisa terbantu dan penghasilannya juga ikut bertambah maksimal,” pungkasnya. (him)