TULUNGAGUNG | BIDIK.NEWS – BKKBN Jatim menggelar Orientasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) dan Kartu Kembang Anak (KKA) bagi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan kader BKB (Bina Keluarga Balita) di Aula Dinas KBPPPA Kab. Tulungagung.
Kegiatan yang berlangsung Senin – Selasa (20-21/3/2023) ini dibuka oleh Drs. Suparni, MM. Kepala Dinas KBPPPA Kab. Tulungagung. Hadir Kepala BKKBN Jatim yang diwakili tim pendamping SOTH dari BKKBN Jatim Khurotul Laliliyah, S.Sosio.
Sedangkan 19 peserta kegiatan adalah Penyuluh KB dan Kader BKB dari masing-masing kecamatan di Kab. Tulungagung.
Khurotul membeberkan beberapa permasalahan yang dihadapi di Jatim.
Berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia pada 2021 tercatat, angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4% dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6 % (Data SSGI 2022). Jawa Timur dari 23,5% turun menjadi 19,2%.
“Selain itu pada tahun 2022, dispensasi kawin/perkawinan usia anak di Jatim sebanyak 15.408, angka kematian ibu 305 kasus, dan tingginya Unmetneed sebesar 19,69%,” kata Khurotul.
Menurutnya, permasalahan yang ada di Jatim bisa diatasi bila program Bangga Kencana dapat berjalan sukses, karena sasaran program tersebut adalah keluarga.
“Sasaran program Bangga Kencana mulai dari anak-anak sampai ke anak-anak lagi atau sesuai siklus kehidupan manusia. Sehingga, saya yakin permasalahan di atas dapat terselesaikan bila setiap keluarga di Jatim khususnya, mau menerapkan 8 fungsi keluarga dalam kesehariannya,” ujarnya.
“SOTH yang digagas BKKBN Jatim ini merupakan terobosan yang strategis untuk memberikan pendidikan intensif kepada para keluarga yang memiliki balita,” ucap Khurotul.
Suparni juga menyampaikan, bahwa Kab. Tulungagung kedepannya akan membentuk SOTH dengan dukungan berbagai pihak seperti Pemerintah Desa dan TP PKK Kecamatan.
“Untuk kedepannya kita akan berkolaborasi dengan TP PKK Kabupaten, TP PKK Kecamatan dan seluruh fasilitator untuk membentuk SOTH di tingkat kelurahan, syukur-syukur dibentuk SELANTANG,” katanya.
Suparni juga memberi dukungan semangat dan mengingatkan para peserta untuk mengikuti kegiatan selama 2 hari ini dengan aktif dan maksimal. Sehingga dapat menularkan serta mengaplikasikannya di daerah kecamatannya masing-masing.
Nantinya, selama orientasi berlangsung, para peserta akan mendapat pembekalan materi dari tim fasilitator Provinsi dan Kabupaten yang telah dilatih di TOT tingkat Provinsi. Para peserta juga akan melakukan praktek Modul BKB HI dan Modul BKB EMAS.
Setelah kegiatan orientasi SOTH, para peserta mampu memahami materi yang disampaikan dan menjadi fasilitator yang handal agar SOTH yang nantinya akan dibentuk di kelompok BKB dapat memberikan manfaat pada keluarga yang memiliki balita dalam memberikan pengasuhan yang baik kepada anak-anaknya.