SURABAYA l bidik.news – Komisi E DPRD Jawa Timur optimis Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim ke-9 lebih tertata, karena kesiapannya lebih lama. Hanya saja, teknis pencairan yang lama. Diharapkan pencairan minimal satu bulan sebelum pelaksanaan.
“Kalau anggaran sudah tertata dan terdistribusikan semuanya startnya nyaman,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Jairi Irawan, Jumat 9 Mei 2025.
Jairi membeberkan faktor belum cairnya anggaran Porprov Jatim. Diduga penyebabnya pasca penggeledahan KPK ke kantor KONI Jatim beberapa waktu sebelumnya.
Anggaran Porprov Jatim masih ditelaah di Biro Hukum Setdaprov Jatim. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) belum bisa mencairkan dana karena masih ditelaah dengan mempertimbangkan hukum. Hal ini untuk mencegah terjadinya masalah hukum dikemudian hari.
“Karena beberapa waktu yang lalu ada kejadian yang tidak diinginkan di KONI. Sehingga kita pingin pelaksanaan maupun pencairan dana bisa soft tidak ada kendala di kemudian hari,” tegasnya.
Komisi E segera memanggil Dispora untuk mempertanyakan progresnya agar segera dilaksanakan. Mengingat penyelenggaraan Porprov Jatim ini kebutuhannya banyak, seperti halnya hadiah, dan teknisnya. Komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat ini berharap anggaran Porprov segera bisa dicairkan, jika telaah hukumnya sudah selesai.
“Semoga secepatnya bisa diselesaikan. Kemarin kita cek di masing-masing kabupaten/kota penyelenggara kalau di kabupaten penyelenggara sudah menganggarkan sendiri,” paparnya.
Politisi asal Partai Golkar ini menyebut bahwa pemerintah provinsi hanya menganggarkan penyelenggaraan dan teknisnya saja. Sementara tuan rumah yakni Kota batu, kabupaten, dan kota Malang menyiapkan sendiri fasilitasnya. Ia optimistis pencairan anggaran tidak terlambat sehingga mengganggu perencanaan pelaksanaan.
“Sementara provinsi penunjang dan teknisnya hadiahnya. Saya yakin tidak telat dan tidak mengganggu persiapan yang sudah dilaksanakan,” tegasnya.
Untuk diketahui, event dua tahunan ini yang digelar 28 Juni – 5 Juli 2025 memakan anggaran senilai Rp123 miliar. Porprov akan diramaikan ribuan atlet dari berbagai daerah di Jatim dari 65 cabang olahraga.
Sementara anggaran dari Pemerintah Kota Malang menjadi penyumbang tertinggi yakni Rp 76,6 miliar yang sebagian besar anggaran tersebut dipergunakan untuk renovasi Stadion Gajayana.
Sementara kabupaten Malang menyetor Rp 19 miliar, dan Kota Batu Rp 7,5 miliar. Tak ketinggalan, Pemprov Jatim menggelontorkan Rp 20 miliar dari APBD-nya. ( Rofik )