MALANG | BIDIK – Dua minggu pelaksanaan operasi Zebra Semeru 2017 di kota Malang telah menyumbang negara hingga Rp 600 juta.
Uang itu adalah denda yang dibayar para pelanggar yang jumlahnya mencapai 6.327 lembar surat tilang.
Dari total jumlah pelanggaran itu, sebanyak 4.246 pelanggaran adalah tidak memiliki SIM C. Mereka yang tidak memiliki SIM C saat berkendara itu, didenda Rp 100 ribu.
Sedangkan pelanggaran seperti melanggar marka jalan serta kelengkapan motor yang tak komplit, jumlahnya mencapai 1.957 pelanggar dengan dena Rp 75 ribu per pelanggar.
Sementara untuk pelanggaran lain yang menyebabkan polisi menyita kendaraan, jumlahnya mencapai 124 pelanggaran dengan denda masing-masing Rp 250 ribu.
Kasatlantas Polres Malang Kota, AKP Ady Nugroho mengatakan, jumlah pelanggaran yang ditindak selama operasi Zebra di kota Malang, naik dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 4.100 pelanggaran.
Dia menambahkan, Operasi Zebra ini digelar untuk meminimalisir angka kecelakaan. Pasalnya, kecelakaan yang terjadi, kebanyakan dipicu oleh pelanggaran.
”Berdasarkan data kami, banyak kecelakaan lalu lintas didominasi karena terjadinya pelanggaran lalu lintas,” kata perwira kelahiran 1985 tersebut beberapa waktu lalu.
Dalam Operasi Zebra 2017, satuan yang dipimpin perwira asal Grobogan, Jawa Tengah, itu menindak ribuan pelanggar dalam dua minggu.
Rata-rata terjadi 527 pelanggaran dalam sehari atau polisi sedikitnya mencatat 22 pelanggar dalam satu jam. Dari data itu, menurutnya kesadaran keamanan dalam berkendara masyarakat masih rendah.
Pelanggar didominasi kendaraan roda dua. Pengendara roda dua dalam Operasi Zebra memuncaki angka pelanggaran dengan 5.920 kasus. Sementara pelanggaran untuk roda empat atau mobil, sebanyak 380 pelanggaran. Selebihnya, 27 pelanggaran dicatatkan untuk truk dan bus. Adapun barang bukti yang disita polisi yaitu 4.246 STNK, 1.957 SIM, dan 124 kendaraan bermotor.
”Memang kendaraan roda dua selalu mendominasi jumlah pelanggaran,” kata mantan Kasatlantas Polres Bangkalan tersebut.
”Ke depan, kami ingin masyarakat lebih sadar keselamatan ketika berkendara. Sosialisasi akan terus kami genjot,” tutupnya. (bima)