SURABAYA | bidik.news – Sebanyak 8 Kecamatan di wilayah Surabaya Utara di undang BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Tanjung Perak mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) belum lama ini.
Ke-8 Kecamatan tersebut diantaranya, Kec. Asemrowo, Kec. Pabean Cantikan, Kec. Benowo, Kec. Krembangan, Kec. Simokerto, Kec. Semampir, Kec. Bulak dan Kec. Kenjeran.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Tanjung Perak Theresia Wahyu Dianti menyampaikan, dengan pertemuan seperti ini (dengan para Camat) selain untuk bersilaturahmi juga diharapkan mampu menciptakan formulasi yang tepat tentang perlindungan ketenagakerjaan.
“Pertemuan hari ini kita bersama delapan Kecamatan di wilayah kerja kami di BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Tanjung Perak yang masing – masing Kecamatan banyak terdapat pasar, pekerja informal, UMKM, serta tempat wisata unggulan,” kata There, panggilan akrabnya.

Kepala BPJamsostek Surabaya Tanjung Perak Theresia Wahyu Dianti memberi penghargaan kepada Camat Asemrowo Khusnul Amin dalam kegiatan FGD belum lama ini. (foto2: hari/bidik.news)
Dan pertemuan ini, lanjutnya, merupakan bagian dari tujuan program dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yakni untuk pengentasan kemiskinan ekstrim. “Kami BPJS Ketenagakerja hadir sebagai jaminan sosial apabila terjadi risiko sehingga tidak muncul kemiskinan baru,” kata There.
There menambahkan, dengan pertemuan FGD ini diharapkan para pekerja informal diwilayah kerja BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Tanjung Perak bisa terlindungi program BPJamsostek, sehingga mereka tidak cemas dalam bekerja.
Dalam kegiatan ini, BPJS Ketenagakerjaan Tanjung Perak memberikan penghargaan kepada Camat Asemrowo, Khusnul Amin karena di wiayahnya, mayoritas warganya sudah terlindungi secara masif oleh Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).
Dari 8 Kecamatan di wilayah surabaya utara, hanya Kec. Asemrowo yang tercatat paling banyak warganya mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan. Kerena itu, Camat Asemrowo diganjar penghargaan oleh BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Tanjung Perak.
“Saya selalu komunikasikan kepada pengurus kampung, RT/RW dan masyarakat secara umum untuk menyosialisasikan pentingnya perlindungan program jaminan sosial tenaga kerja,” ujarnya.
Khusnul Amin menambahkan, perlindungan jaminan sosial tersebut sangat diperlukan bagi pekerja informal mengingat risiko yang ditimbulkan sangat tinggi.
“Pengurus RT/RW di wilayah Asemrowo mayoritas sudah terlindungi semua. Saya jelaskan kepada warga perlunya perlindungan jaminan sosial karena BPJS Ketenagakerjaan milik negara,” pungkasnya.