JAKARTA — Philip Morris International Inc. (PMI) (NYSE: PM) perusahaan induk PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/IDX: HMSP), mengumumkan penunjukan Jacek Olczak sebagai Chief Operating Office (CEO). Penunjukan ini menyusul Rapat Tahunan Pemegang Saham (RUPS) 2021.
Sebelum menjabat CEO PMI, Olczak juga ditunjuk sebagai anggota Dewan Direksi Perusahaan. Sebelum rapat digelar, André Calantzopoulos, Chief Executive Officer PMI sejak 2013 hingga 5 Mei 2021, ditunjuk sebagai Executive Chairman dari Dewan Direksi. Penunjukan ini menindaklanjuti pengumuman di Desember 2020 mengenai transisi kepemimpinan dalam PMI.
Saat menerima penunjukannya, Olczak menegaskan komitmennya mempercepat transformasi menuju bebas-asap yang telah dijalankan PMI sejak pertama kali diumumkan pada 2016. Perusahaan kini fokus pada pengembangan, pembuktian secara ilmiah, serta komersialiasi secara bertanggung jawab atas produk-produk bebas asap yang memiliki risiko lebih rendah daripada rokok, dengan tujuan menggantikan rokok sesegera mungkin.
“Saya merasa terhormat dan bersemangat memimpin PMI di tengah kian kencangnya laju transformasi kami menuju perusahaan bebas asap. PMI merupakan pemimpin industri di bidang inovasi ilmiah, dan ambisi kami adalah di 2025, lebih dari separuh dari pendapatan bersih kami akan berasal dari produk-produk bebas asap,” ujarnya dalam keterangan pers’nya, Sabtu (8/5/2021).
“Portofolio kami yang terus berkembang akan menentukan arah dari masa depan kami dalam jangka panjang. Kami akan mengandalkan penelitian ilmiah dan keahlian kami, berbekal keahlian gabungan dan imajinasi untuk berinovasi jauh melampaui portofolio kami yang ada sekarang, serta untuk menjelajahi berbagai wilayah baru dari pengembangan bisnis.” tambahnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis, mengatakan, “Jacek telah menentukan arah transformasi PMI menuju bebas asap secara global. Keterampilan dan keahliannya menandakan dimulainya sebuah babak baru yang menarik bagi PMI,” tegasnya.
Di Indonesia, Sampoerna telah melakukan uji pasar terbatas untuk mempelajari potensi pasar dan perilaku perokok dewasa terhadap produk lebih rendah risiko (reduced-risk products). Hingga akhir 2020, jumlah pengguna IQOS telah mencapai 30.000 orang.