SURABAYA – SMP Al Falah Surabaya menggelar pemilu raya (Pemira) untuk memilih Ketua OSIS, Ketua Remaja Masjid (Remas), dan Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK), Selasa (9/11/2021) pagi.
Kegiatan ini sebagai ajang pemaparan visi dan misi dari masing-masing kandidat untuk mencari pasangan calon (paslon) yang pas menduduki jabatan sebagai Ketua OSIS untuk masa bakti tahun 2021-2022 di SMP Al Falah Surabaya.
Uniknya dari kegiatan ini, mereka mengadakan pemilihan Ketua OSIS dengan tahapan layaknya pemilu sebelum hari pencoblosan tiba. Untuk itu, guna dapat menarik simpati para pemilihnya, para kandidat dari para siswa siswi SMP Al Falah Surabaya dituntut harus memiliki visi misi yang jelas dan berwawasan luas, entah itu di bidang pendidikan, bisnis dan teknologi.
Seperti kandidat paslon Calista Aurelia Ivana atau disapa Aurel (klas 7) dan Vero (klas 8) yang mempunyai 3 program unggulan, yakni Talent and Skill Update (TSU), berberbis sejak usia dini dan menegakkan kedisiplinan siswa.
“Untuk program unggulan yang ke dua, yakni bisnis. Kami akan lebih sering mengenalkan ke teman-teman jiwa berdagang atau berbisnis lewat seminar atau werbinar. Jadi, kami ingin menanamkan jiwa berbisnis sejak usia dini,” ujar Aurel yang mengaku sudah berbisnis online bersama mamanya, seperti berjualan sepatu, tas dan kebutuhan wanita lainnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilu Raya SMP Al Falah Surabaya Wahyuningsih menambahkan, kegiatan ini digelar sebagaimana pemilu pada umumnya. Tujuannya untuk mengenalkan pada siswa, proses pemilihan yang berlangsung jujur, adil, dan transparan.
“Kami ingin para siswa merasakan ikut berkontribusi pada kemajuan sekolah melalui organisasi. Dan masing-masing untuk calon Ketua OSIS, Ketua Remas dan Ketua MPK, ada 2 paslon yang merupakan hasil seleksi dari pengurus periode sebelumnya yang aktif,” ujarnya.
Sebagaimana Pemilu, lanjut Wahyuningsih, kegiatan ini juga didahului dengan kampanye dari tim sukses masing-masing paslon. Lalu dilanjutkan dengan pemaparan visi misi masing-masing paslon. Dalam tahap ini, paslon juga diwajibkan menjawab semua pertanyaan yang diajukan panelis. Dan diakhiri dengan debat antar paslon.
“Untuk pemilihan, kami gelar secara daring melalui google form. Sebab sebagian besar siswa kami saat ini sedang mengikuti proses pembelajaran secara daring. Kami berharap, melalui kegiatan ini, siswa menjadi lebih berani dalam mengutarakan pendapat di muka umum,” ujarnya.
“Selain itu juga melatih siswa agar bertanggung jawab dalam menjalankan ide dan gagasan yang tertuang dalam visi misi mereka saat mencalonkan diri.” pungkas guru BK SMP Al Falah tersebut.