SURABAYA – Sebanyak 359 siswa SD Muhammadiyah 15 (SDM Limas) Surabaya mengikuti Imtihan (wisuda Al-Quran) ke-8, Khotam Al Quran, Tahfidz Juz 30, dan tarjim, Sabtu (1/2/2020). Ke-359 siswa tersebut berasal dari kelas 3-6 dengan rincian kategori tarjim 10 siswa, Tahfidz Quran 140 siswa, Rebana 12 siswa dan Khotam Quran diikuti 191 siswa.
Kegiatan dihadiri para orang tua siswa, Guru Besar UINSA sekaligus Pimpinan PW Muhammadiyah Jatim Prof.DR.Biyanto, M.AG sebagai pembicara parenting, Drs. H. Ali Muafa Direktur Pesantren Nurul Falah dan Penyusun Buku metode Tilawati, Drs. H. Moh. Maskur Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung Surabaya, Muhammad Natsir, M.Pd.I Kepala Sekolah SDM Limas Surabaya.
Arina Tadzkiyatun Ni’mah menjadi wisudawan tahfidz terbaik pada Imtihan ke-8 SDM Limas Surabaya. Siswi kelas 5 ini meraih nilai 100 dari 140 siswa yang mengikuti tahfidz quran. Serta Areta Aulia Rahma, siswi kelas 6 yang menjadi wisudawan tarjim terbaik dengan nilai 84.
Keduanya mampu menyelesaikan ujian yang diberikan oleh Penguji Ustadz Imam Syafii dari Pesantren Al Falah.
Drs. H. Ali Muafa mengatakan, belajar membaca Al quran sejak dini tidak sulit dilakukan. Ini terbukti pada siswa siswi SDM Limas Surabaya.
“Selamat kepada Yayasan dan SDM Limas yang berhasil membuktikan bahwa belajar Quran itu mudah. Ini sesuai dengan Surat Al Qomar ayat 17, 21, 32. Ternyata tidak hanya baca Quran, tartil 30 juzz, tetapi juga belajar memahami. Makanya tadi Kita lihat anak-anak kecil sudah pandai pula menterjemahkan artinya,” ujarnya.
Sementara Dr. Biyanto, M.Ag. menambahkan, kunci pendidikan karakter Al Qur’an berawal dari keluarga. “Pertama harus dilakukan di rumah, lalu dilanjutkan di sekolah dan kemudian di masyarakat,” terangnya.
Serta ada tiga golongan umat, yaitu Yukmin wa yakmal (beriman dan berilmu), Yukmin wala yakmal (beriman dan tidak berilmu), dan La Yukmin wala yakmal (tidak beriman dan tidak berilmu). “Semoga kita semua masuk di golongkan pertama,” ujar Biyanto.
Sedangkan M Natsir mengungkapkan, kegiatan Imtihan selain untuk pembelajaran pada siswa, sekaligus sebagai upaya syiar sgama Islam, khususnya Al Quran di kalangan anak-anak.
“Kami sudah lama melaksanakan kegiatan ini. Harapannya, siapapun yang memimpin SDM Limas, kedepan tetap meneruskan program ini agar siswa-siswi pandai membaca dan memahami Al Quran sebagai pegangan hidupnya,” katanya.
Sementara HM Maskur mengaku bangga dengan kerja keras SDM Limas, khususnya dalam program pengajaran Al Quran. “Selain pendidikan akademiknya yang bagus, sekolah ini juga berhasil memberikan pengajaran agama Islam kepada siswanya. Dari 28 SD Muhammadiyah di Surabaya, baru beberapa yang melaksanakan program ini,” pungkasnya.