SURABAYA | BIDIK – September 2017, nilai ekspor Jatim capai 1,73 miliar dolar AS atau turun 11,39 persen dibanding Agustus 2017. Namun, bila dibanding September 2016, nilai ekspor pada September naik 21,83 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim,Teguh Pramono mengatakan, ekspor Jatim pada September 2017 terbesar kedua nasional setelah Bandung. Jika dikelompokkan berdasarkan barang (HS) 2 digit, kelompok perhiasan/permata kembali merupakan komoditi ekspor utama Jatim.
“Namun nilai tersebut mengalami penurunan sebesar 24,17 persen jika dibanding transaksi sebelumnya yang mencapai 419,43 juta dollar AS. Kelompok barang perhiasan/permata berkontribusi sebesar 19,60 persen pada total ekspor non migas Jatim bulan ini,” ungkap Teguh, Senin (16/10/2017).
Kelompok barang yang menduduki peringkat kedua adalah kelompok barang tembaga dengan nilai ekspor sebesar 127,86 ribu dollar AS. Kelompok barang ini turun 15,49 persen dari bulan sebelumnya dan menyumbang sekitar 7,88 persen dari total ekspor non migas. Kelompok komoditi ini utamanya dikirim ke Malaysia sebesar 35,36 Juta Dolar AS.
Peringkat ketiga kelompok komoditi ekspor Jatim adalah kelompok Lemak dan minyak hewan/nabati yang menyumbang nilai ekspor 7,00 persen atau 113,52 juta dollar AS. Adapun kelompok komoditi ini utamanya dikirim ke negara Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar 44,14 Juta dollar AS.
Kelompok negara ASEAN masih menjadi negara tujuan utama ekspor non migas Jatim selama Januari-September 2017. Singapura menjadi negara utama dengan peranan sebesar 6,96 persen dari total ekspor nonmigas Jatim, diikuti Malaysia sebesar 6,11 persen dan Thailand 2,99 persen. Selama kurun waktu 9 bulan terakhir, hanya barang ekspor menuju Thailand yang mengalami kenaikan 21,13 persen, sedangkan 2 negara lainnya mengalami penurunan.
Selama Januari-September 2017, hampir semua negara di kelompok negara Uni Eropa mengalami penurunan ekspor non migas. Hal ini perlu dicermati lebih lanjut, apakah ada penurunan minat beli dari kawasan Eropa, atau pengalihan pangsa pasar.
Diantara ekspor Jatim ke negara Uni Eropa, ekspor ke Jerman adalah satu-satunya yang mengalami kenaikan 2,95 persen. Dan ekspor ke Belanda merupakan ekspor yang terbesar dengan nilai 302,28 juta dollar AS, diikuti Jerman 2,20 persen dengan nilai 239,20 juta doar AS. Serta Italia dengan 1,04 persen atau 142,34 juta dollar AS.
Ekspor Menurut sektor pada September 2017, ekspor Jatim masih didominasi sektor Industri dengan nilai 1,48 miliar dollar AS dan memberikan kontribusi 85,96 persen. Sementara ekspor sektor pertanian berada diurutan berikutnya dengan peran 7,88 persen atau 135,98 juta dollar AS. Ekspor dari sektor Pertambangan dan lainnya mempunyai nilai terkecil dengan peran 0,22 persen atau 3,72 juta dollar AS. (hari)