BIDIK NEWS | BATU – Durian cane menjadi primadona dari berbagai jenis durian yang dijajakan pada Festival Durian di Pasar Parkiran Kota Batu. Jika mendengar durian montong pastinya identik dengan Thailand dan buah durian berukuran besar, namun durian montong cane ini merupakan varietas durian unggulan Indonesia yang dibudidayakan di Singaraja dan ukurannya pun besar. Durian montong dari Singaraja, Kabupaten Buleleng ini banyak diburu peminat durian yang berkunjung ke Festival Durian yang dibuka sejak Kamis lalu (22/3).
Pedagang durian cane, Arifin mengatakan durian cane didatangkan langsung dari Singaraja. Durian cane ini kerap diekspor ke negeri jiran, Malaysia. Harga yang dipatok untuk bisa menikmati durian cane berkisar Rp. 100 ribu bahkan bisa mencapai Rp. 600 ribu per buah. Bobot satu buah durian cane bisa mencapai sepuluh kilogram dengan harga jual per kilogram Rp. 65 ribu.
“Ini satu-satunya varietas durian yang ada di Festival Durian kali ini, biar lebih variatif. Durian cane diminati karena rasanya yang manis, buah dagingnya tebal dan biji kecil,” terang Arifin pedagang durian asal Kota Batu yang biasanya berjualan di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu (Sabtu, 24/3).
Dalam Festival Durian kali ini, dirinya bisa meraup omzet dua hingga tiga kali lipat dibandingkan saat berjualan secara reguler. Saat kali pertama festival ini dibuka pada Kamis lalu (22/3), delapan kuintal buah durian cane laris dijual dari total persedian seberat dua ton buah durian. Ia memperkirakan kebutuhan buah durian yang harus disediakan berkisar enam hingga tujuh ton selama jalannya festival yang akan berakhir hingga 28 Maret nanti.
“Pelanggan bisa menukarkan buah durian jika rasanya kurang memuaskan. Itu sudah resiko yang kami tanggung meskipun kami rugi, kepuasan pelanggan yang kami utamakan,” lanjut pria yang akrab dipanggil Ipin.
Ia berharap event semacam ini perlu ditingkatkan agar mampu menarik animo masyarakat khususnya wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Ia merasa antusias dengan digelarnya Festival Durian meskipun Kota Batu bukan sentra penghasil buah durian.
“Antusiasme pengunjung sangat tinggi. Meskipun tidak ada kebun durian di Kota Batu namun mampu mendatangkan pedagang dari berbagai daerah di Jawa Timur dengan beragam varietas,” ujar dia.
Sementara itu Ketua Asosiasi Pedagang Buah Durian Jawa Timur, Samsul Hidayat mengatakan sebelum di Kota Batu, Festival Durian semacam ini telah digelar di rest area Tongas, Kabupaten Probolinggo. Samsul menerangka dipilihnya Kota Batu sebagai tempat penyelenggaran karena Batu merupakan kota wisata dan berharap bisa didaulat menjadi event tahunan.
Ia mengatakan awalnya diperkirakan akan ada 150 pedagang durian yang akan memeriahkan festival ini. Namun hanya 65 pedagang buah durian yang berpartisipasi. Berkurangnya jumlah pedagang tersebut, menurut Samsul disebabkan stok durian yang hampir habis di penghujung musim durian. Ia mengaku durian yang ditampilkan pada Festival Durian merupakan varietas durian lokal.
“Yang ikut 65 pedagang karena dari pedagang yang kami undang kehabisan stok durian karena ini akhir musim,” ucap Samsul.
Menurut Samsul, panitia penyelenggara akan memperpanjang jalannya Festival Durian. Festival yang digelar sejak 22 Maret lalu semula dijadwalkan berakhir pada tanggal 25 Maret. Atas permintaan Walikota Batu, Dewanti Rumpoko akhirnya panitia memperpanjang pelaksanaan festival tersebut hingga 28 Maret nanti. Festival ini pun berlangsung non stop selama 24 jam melayani penikmat buah durian.
“Walikota minta diperpanjang jalannnya acara. Semula acara dijadwalkan 22-25 Maret. Kami perpanjang hingga 28 Maret nanti,” lanjut Hidayat. (Didid)