SUMENEP | bidiknews – Eksistensi koperasi wanita (kopwan) menjadi perhatian Diskop UKM Perindag Sumenep. Meski jumlahnya hanya 22,17 persen dari jumlah koperasi yang ada, tapi kopwan sudah terbentuk Forum Kopwan Kabupaten.
Berdasar data Dinas Koperasi UKM Perindag Sumenep, jumlah kopwan di kabupaten ujung timur Madura mencapai 345 kopwan. Jumlah tersebut hanya 22,17 persen dari 1.556 koperasi yang ada.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag Sumenep Moh. Ramli mengatakan, keberadaan kopwan di Sumenep menjadi perhatiannya. “Secara hirarki ada forum kopwan kecamatan. Secara rutin kopwan itu ada agenda pertemuan yang kami fasilitasi,” katanya.
Dijelaskan, masing-masing kopwan primer sudah bergabung membentuk satu wadah bersama, yaitu Kopwan Sekunder Ayu Mandiri. Secara rutin mengadakan pertemuan di Aula Diskop UKM Perindag.
“Banyak aspirasi dan informasi yang disampaikan dalam pertemuan itu,” kata Ramli saat menjelaskan pertemuan yang baru dilaksanakan pada 10 Desember 2024 lalu.
Pada pertemuan itu, lanjut Ramli, Diskop UKM Perindag diminta secara rutin untuk turun ke kecamatan, terutama kepada masing-masing forum kopwan kecamatan untuk memantau dan memberikan pembinaan.
Apakah Diskop UKM Perindag siap turun? Ramli dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk memberikan pembinaan hingga ke kecamatan.
Selain turun ke kecamatan, pada pertemuan rutin itu pihak kopwan juga minta supaya Diskop UKM Perindag juga memeriahkan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) 2025 mendatang. Tujuannya supaya para kopwan lebih termotivasi dalam menjalankan aktivitasnya.
Selain soal pembinaan ke bawah dan gebyar Harkopnas, Ramli juga menjelaskan mengenai pengelolaan keuangan kopwan, terutama yang berkaitan dengan aturan koperasi.
Menurutnya, kopwan yang bergerak di bidang simpan pinjam misalnya, ada kategori open loop dan close loop. Jika masuk kategori open loop, maka koperasi itu dapat bekerja sama dengan pihak eksternal dalam mengakses pendanaan atau melakukan transaksi bisnis. Hal itu berlaku ketentuan pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berdasarkan usulan pada pertemuan itu, kopwan juga berharap supaya dilibatkan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Kopwan menyatakan kesiapannya untuk diberdayakan dalam program itu. Baik dalam hal pengadaan bahan bakunya maupun di produk pembuatan makanannya,” pungkasnya. (suf)