PASURUAN I bidik.news – Tahun ini, Kabupaten Pasuruan menambah lagi sekolah yang meraih Predikat Adiwiyata Nasional dan Mandiri. Ini setelah tiga sekolah lanjutan pertama dan satu sekolah dasar berhasil meraih prestasi nasional tersebut.
Dari empat sekolah tersebut, dua diantaranya meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri, yakni SMPN 1 Beji dan SMPN 1 Rejoso. Serta dua lainnya sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional, yaitu SMPN 2 Purwosari dan SDN 1 Karangsentul, Gondangwetan.
Atas prestasinya tersebut, Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto mengucapkan selamat dan rasa bangganya terhadap pencapaian sekolah-sekolah yang telah membudayakan gerakan peduli berbudaya lingkungan.
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh sekolah yang telah meraih predikat Adiwiyata Mandiri dan Nasional. Itu keren sekali, karena ada perjuangan, ada inovasi di dalamnya,” kata Andriyanto di sela-sela kesibukannya, Rabu siang (25/10/2023).
Menurut Andri, penghargaan Sekolah Adiwiyata merupakan apresiasi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Apresiasi tersebut diberikan atas komitmen sekolah yang sudah konsisten dalam menerapkan gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup di sekolah (PBLHS).
“Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap seluruh kegiatan di sekolah yang berbasis lingkungan. Seluruhnya dilakukan secara berkelanjutan,” Jelasnya.
Ditambahkan Andri, terlaksananya PBLHS secara berkelanjutan tentu akan membawa dampak positif. Utamanya pada peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah sekitar.
Untuk itu, ia berharap agar predikat ini tak selesai sampai piala di tangan. Namun justru sebagai start awal agar budaya cinta lingkungan tetap tertanam pada seluruh penghuni sekolah.
“Baik guru, kepala sekolah, pelajar sampai pegawai di sekolah, semuanya cinta lingkungan. Tidak buang sampah sembarangan, sampahnya diolah jadi bernilai,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Hasbullah menegaskan bahwa selama di sekolah, siswa tidak hanya diajarkan untuk penghijauan dan menjaga kebersihan sekolah.
Tapi juga pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan sekolah melalui konsep 5R.
Yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle (Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
“Ini yang harus diterapkan di sekolah-sekolah SMP dan SD di seluruh Kabupaten Pasuruan, agar sekolah yang ada dapat maksimal untuk menjaga lingkungannya,” tegas Abi Hasbullah sapaan akrabnya. (rusdi)