GRESIK – Kelangkaan minyak goreng yang terjadi di pasaran akhir-akhir ini. bukan persoalan pasokan, bahkan produksi di Jatim sudah mencukupi bahkan lebih, demikian disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa seusai meninjau operasi pasar di UPT Dipenda Jatim, di Gresik. (4/2)
“Pasti ada missing link di rantai distribusi. Ini yang akan coba diurai dengan mendorong regulasi. Untuk menjaga harga agar sesuai ketetapan, apalagi pemerintah pusat sudah menganggarkan subsidi Rp. 3 triliun,” katanya.
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah yang mendampingi Gubernur Jatim, dihadapan awak media mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah beserta jajaran atas terselenggaranya operasi pasar minyak goreng murah hari ini di Kabupaten Gresik.
“Kami atas nama pemerintah Kabupaten Gresik mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian dari Pemprov Jatim dengan diadakannya kegiatan Pasar Murah hari ini,” ungkap Wabup.
Lebih lanjut, Wabup menjelaskan bahwa Kab Gresik yang merupakan salah satu wilayah produksi minyak goreng juga akan melakukan upaya untuk mengatasi persoalan kelangkaan minyak goreng.
“Nantinya akan dilakukan koordinasi dengan perusahaan-perusahaan tersebut sehingga masalah distribusi minyak di Provinsi Jawa Timur, termasuk diantaranya di Kabupaten Gresik bisa dicari solusinya dan kondisi bisa kembali normal,” ujar Wabup.
Dalam operasi pasar ini, Pemprov Jatim menyediakan 1.000 paket minyak goreng murah. Per paketnya berisi dua liter minyak dengan harga per liter Rp. 12.500. Tak ayal dalam waktu singkat paket tersebut ludes diserbu warga. (ali)