SURABAYA – Indosat Ooredoo merasa prihatin atas musibah gempa bumi yang melanda Mamuju-Majene, Sulawesi Barat dan berupaya langsung terjun membantu masyarakat selain tim teknikal yang segera memulihkan jaringan yang terdampak gempa.
Director and Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha menyampaikan turut berduka dan sangat prihatin atas musibah yang menimpa masyarakat di Majene, Sulawesi Barat. Saat bencana gempa terjadi, pihaknya memastikan karyawan beserta keluarganya yang tinggal di sekitar lokasi dalam kondisi selamat.
“Kami mengerahkan tim teknis di lapangan dan telah berhasil memulihkan kondisi jaringan, sehingga layanan dapat digunakan dengan normal kembali. Mobil Klinik Indosat Ooredoo yang berada di lokasi bencana juga telah disiagakan. Kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk segera menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat terutama di lokasi pengungsian,” ujarnya, Sabtu (16/1/2021).
Mobil Klinik Indosat Ooredoo, lanjutnya, telah disiagakan dan segera memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar lokasi bencana yang berada di pengungsian. Sambil terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan terus berupaya masuk ke lokasi bencana dan titik-titik lokasi pengungsian. Mobil Klinik akan menyalurkan sembako, masker, hand sanitizer, bantuan komunikasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Tidak hanya untuk gempa di Sulawesi Barat, kepedualian sosial Indosat Ooredoo pada saat yang sama juga hadir di lokasi bencana lainnya, yaitu banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan saat ini dan tanah longsor di Jawa Barat. Di lokasi tersebut, Indosat menghadirkan pelayanan kesehatan dan pengobatan, pembagian paket sembako, masker, dan hand sanitizer serta bantuan komunikasi kartu SIM dan paket data internet.
Program Mobil Klinik, dengan total penerima manfaat hampir 3.000 orang, Mobil Klinik akan beroperasi di 12 titik yaitu Kab. Mamuju, Kab. Majene, dan Kab. Poliwali Mandar, di Provinsi Sulawesi Barat; Kota Banjarmasin, Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Banjar, Kab. Tanah Laut, dan Kota Banjar Baru, di Provinsi Kalimantan Selatan; serta di Kab. Sumedang, Jawa Barat.