SURABAYA – Mie adalah salah satu makanan favorit di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data World Instant Noodles (WINA), konsumsi mie instant di seluruh dunia pada 2017 mencapai 100 miliar bungkus (porsi), naik 2.7% dari tahun sebelumnya. Sedangkan konsumsi mie instan di Indonesia mencapai 12,63 miliar bungkus atau 12,6% total konsumsi dunia dan berada di urutan 2 di dunia.
Melihat fenomena itu, Danan Simangunsong, pendiri Spencer’s Indonesia menangkap peluang besar membuat mie sehat untuk masyarakat Indonesia yang makin sadar pentingnya menjaga kesehatan.
“Peredaran mie sehat di Indonesia saat ini masih belum banyak. Karena itu kami menciptakan Ketoodle sebagai solusi masyarakat yang ingin merasakan mie sehat dan rasanya nikmat. Sebenarnya ini ide dari mama saya, Maria Bernadette Lanniwati (Lanny). Beliau lah founder dari produk terbaru kami, Ketoodle,” kata Danan saat soft launching Ketoodle by Spencer’s di Hotel Elmi, Sabtu (18/1/2020).
Danan sebelumnya juga sukses menciptakan Spencer’s Almond Milk sebagai salah satu produsen susu almond terbesar di Indonesia saat ini. Dimana produknya sudah bisa ditemui di beberapa supermarket maupun minimarket hampir di seluruh Indonesia.
Kali ini, Danan berkolaborasi dengan Lanny, dewan direksi perusahaan nasional menciptakan mie sehat Ketoodle. Ketoodle adalah Teknologi pembuatan mie sehat pertama di Asia dengan kandungan GI (Glycemic Index) yang sangat rendah. Dikombinasikan dengan kandungan protein dan fiber yang sangat tinggi. Mie ini dibuat menggunakan bahan-bahan unggulan seperti beras basmati, telur, kacang almond, dan psyllium husk.
Makanan sehat saat ini lebih fokus pada pengurangan karbo & kalori. Dimana sebenarnya yang berpengaruh besar terhadap kegemukan & diabetes adalah kandungan GI nya.
“Jadi saya ingin memberikan edukasi melalui produk ini sekaligus meluruskan info yang tersebar di masyarakat. Bahwa yang harus dihindari sebenarnya bukan sekedar kalori dan karbo semata, tapi kandungan GI yang tinggi. Sehingga mie ini aman di konsumsi anak-anak, penderita diabetes, maupun anda yang saat ini sedang program diet ketat,” kata Lanny.
Menurut Tutik, Health Enthusiast, Ketoodle adalah mie sehat yang aman dikonsumsi anak-anak, penderita diabetes, maupun seseorang yang sedang program diet. “Karena Ketoodle ini mie sehat yang low GI (glycemic index), low carbs, gluten free, tinggi protein, tinggi serat, dan tidak mengandung tepung terigu. Karena terbuat dari tepung beras basmati dan kacang almond, sehingga rasanya lezat,” imbuhnya.
Sedangkan Dr Fanny Imanuddin, M. Biomed (AAM), Direktur Purafarma Clinic Surabaya juga mengatakan, bahwa Ketoodle mie yang bisa dikonsumsi semua kalangan, baik anak-anak maupun dewasa dan aman dikonsumsi untuk orang yang sedang program diet.
“Ketoodle ini bisa kita berikan kepada keluarga tercinta. Biasanya anak-anak suka makan mie, jadi tidak masalah kita memberikan Ketoodle ini karena gluten free dan high protein,” imbuhnya.
Penemuan mie sehat ini, lanjut Danan, harus segera terdistribusi dengan baik. Karena masyarakat sadar akan gaya hidup sehat, tapi mie sehat ini belum banyak ditemukan di pasar. Karena itu, Danan ingin membuka program binaan agar mie sehat ini mudah ditemukan di pasaran.
Program binaan ini dimulai dari melatih cara memproduksi hingga strategi pemasaran dengan merek sendiri. Semua peserta akan dibimbing oleh mentor yang ahli dibidangnya masing-masing.
Sementara Ahmad Rio Indradinata, GM Spencer’s menambahkan, program ini mendapat respon positif dari masyarakat. “Karena bisnis ini menjanjikan. Kita sudah tahu jumlah peminatnya. Dimana penikmat mie di Indonesia sangat tinggi. Jadi tidak perlu khawatir lagi dengan pasar,” ucap Rio.
Program binaan ini, lanjutnya, sejalan dengan visi perusahaan dan sang pemilik Spencer’s yang ingin membagikan kesuksesan bersama. Tidak hanya dimiliki sendiri, tapi mengajak sebanyak mungkin masyarakat yang ingin sukses bersama melalui bisnis.
“Melihat kesuksesan Spencer’s Entrepreneurship, program yang kami rintis sebelumnya, animo masyarakat terhadap program binaan susu almond sangat tinggi. Apalagi di program yang baru ini produknya adalah mie, yang sudah jauh lebih familiar di masyarakat. Jadi peserta yang ingin bergabung sangat tinggi animonya,” ujarnya.