Gresik|BIDIK. Meski hanya punya waktu 3 hari untuk persiapan lomba sejak menerima undangan, karena membaca kitab kuning adalah sesuatu yang sudah biasa, maka yang hadir pun juga menganggap sudah biasa, terlihat beberapa pondok pesantren ikut hadir meramaikan kegiatan yang di gelar di depan kantor PKS Gresik.
Begitu di buka oleh ketua DPD PKS Kabupaten Gresik, para santri yang rata rata masih sekolah setingkat SMA itu dipanggil berdasarkan absen kedatangan, dan mereka harus membaca kitab ” Fathul Mu’in” cuma bab yang harus di baca oleh masing masing peserta adalah berdasarkan undian, sehingga serial peserta membaca bab yang tidak sama.
Salah satu santri dari Ponpes Manbaus Solihin” Manyar Fajar Amrullah yang baru kelas 11 pada Madrasah Aliyah itu merasa tanpa beban,” Biasanya sih pemberitahuannya itu sekitar sebulan, ini log hanya beberapa hari saja, ya tetap tampil, karena membaca kitab kuning begini di pondok kan sudah makanan sehari hari,” jelasnya sehingga usai tampil membaca bab faroid dan sekaligus menerjemahkan ke dalam bahasa Jawa, serta memberikan penjelasan dalam bahasa Indonesia di akhir penampilan.
Humas PKS Gresik Daniel menjelaskan bahwa ini kegiatan rutin tiap tahun, dan digelar untuk ke dua kalinya di Gresik untuk dapil Gresik-semarang Lamongan, dan berlangsung di seluruh Indonesia, dewan jurinya juga dari Ponpes, materi penilaian adalah sikap saat berjalan, saat membaca kitab, juga kelancaran membaca serta sekaligus kosa kata dalam menghadapi artikan kitab tersebut.. ( Ali)