GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik terus berupaya memberikan perhatian bagi para penyandang disabilitas terutama dibidang pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyeimbangkan relasi dan mengurangi kesenjangan serta memastikan persamaan hak hingga aksesbilitas terutama dalam hal pendidikan bagi penyandang disabilitas.
Pemkab Gresik melalui Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan serta Dinas Kesehatan juga siap memfasilitasi program bagi keberlangsungan pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kabupaten Gresik.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah dalam peresmian sanggar dan sekolah terapi anak-anak disabilitas yang berada di Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kamis (06/01).
Hadir dalam kesempatan itu, Asisten I Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto. Mewakili Gubernur Jawa Timur, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberikan dukungan terhadap program yang dilaksanakan oleh Pemkab Gresik.
Pembangunan Jawa Timur telah menuju inklusifitas dimana pembangunan dan renovasi insfrastruktur mulai berfokus pada inklusi sosial dengan penyediaan fasilitas yang ramah disabilitas seperti tempat pelayanan public dan pelayanan pendidikan disabilitas.
“Disisi pendidikan sesuai dengan Peraturan Gubernur nomer 30 tahun 2018 tentang penyelenggaraan pendidikan inklusi Provinsi Jawa Timur bahwa seluruh sekolah di Jawa Timur telah mengarah ke sekolah inklusi yg juga mengatur tentang penyediaan tenaga pendidik khusus utk sekolah yang menerima siswa berkebutuhan khusus,” kata Benny.
Wabup Bu Min mengatakan, dibidang pendidikan disabilitas, Pemkab Gresik juga telah memfasilitasi melalui resource centre yang dikhususkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Sebagai upaya kami agar Anak-anak berkebutuhan khusus tetap bisa memperoleh pendidikan yang layak, kami juga berencana untuk menambah resource centre di wilayah Gresik Utara, Selatan dan Bawean,” kata Wabup. ( ali)