GRESIK I bidik.news – Untuk menekan angka stunting di wilayahnya, Ketua TP PKK Kecamatan Driyorejo, Zur’ah Amri, bersama Camat Driyorejo, M. Amri, melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ke desa-desa.
Salah satu titik kunjungan adalah Desa Karangandong, Kecamatan Driyorejo, Senin (28/10/2024) pagi.
Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi dan memastikan PMT tepat sasaran bagi balita stunting, balita dengan gizi kurang, dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Kepala Desa Karangandong, Eka Yulianingsih, S.H., bersama perangkat desa dan kader PKK desa setempat, menyambut langsung kunjungan tim monev tersebut.
“Kami menyambut baik kegiatan ini, karena sangat membantu desa dalam memastikan program PMT terlaksana sesuai target. Kami juga bisa mendapatkan masukan penting agar pelayanan ke masyarakat lebih optimal,” ujar Eka Yulianingsih.
Zur’ah Amri menyampaikan bahwa program PMT lokal menyasar tiga kelompok utama: balita stunting, balita gizi kurang, dan ibu hamil KEK. Dana untuk program ini berasal dari APBD dan Alokasi Dana Desa (ADD).
“Dari APBD, ada tiga balita stunting yang menerima PMT selama 90 hari, mulai 4 Juli hingga 22 Oktober. Sementara dari ADD, kami menyasar 23 balita lainnya,” jelasnya.
Selain itu, balita gizi kurang mendapat bantuan melalui anggaran BOK Puskesmas selama 56 hari. Untuk ibu hamil KEK, program berjalan 120 hari menggunakan sumber dana yang sama.
Zur’ah juga mengungkapkan bahwa program ini mulai menunjukkan hasil positif.
“Tahun 2023, jumlah balita stunting di Kecamatan Driyorejo tercatat 23 anak. Per Oktober 2024, jumlah itu turun menjadi 13 anak. Ini capaian yang baik, meskipun masih ada beberapa balita yang membutuhkan penanganan khusus,” ujarnya.
Zur’ah menegaskan pentingnya kolaborasi antara kader PKK, pemerintah desa, puskesmas, dan masyarakat dalam mencegah stunting.
“Edukasi kepada orang tua juga sangat penting agar mereka paham akan pentingnya asupan gizi dan pola asuh sehat bagi anak-anak. Kami berharap program PMT ini berlanjut hingga 2025,” tambahnya.
Sementara itu, Kades Karangandong, Eka Yulianingsih, mengapresiasi kedatangan tim monev yang menurutnya sangat membantu dalam mengevaluasi pelaksanaan program PKK di desanya.
Ia berharap kegiatan monev semacam ini terus dilaksanakan secara berkesinambungan setiap tahun.
“Kegiatan ini penting agar masyarakat lebih bersemangat mendukung posyandu dan program desa lainnya, terutama dalam menangani stunting dan masalah kesehatan ibu hamil. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, kami optimis bisa mengatasi kendala-kendala yang ada,” tegas Eka.
Dalam sesi penutup, Monev juga membuka ruang tanya jawab, memberikan kesempatan bagi seluruh pengurus PKK Desa Karangandong untuk berdialog langsung dengan tim monitoring.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan motivasi para kader dalam melaksanakan program ke depan.
Kegiatan Monev ini mencerminkan sinergi kuat antara pemerintah desa dan TP PKK, dengan harapan dapat menciptakan perubahan signifikan dalam upaya penanganan stunting di Desa Karangandong dan Kecamatan Driyorejo secara keseluruhan.