SURABAYA – Wacana kebijakan menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim yang akan memulai kegiatan proses belajar mengajar secara tatap muka terjadi pro dan kontra, pasalnya proses belajar mengajar secara tatap muka dilakukan di tengah pandemi covid-19 yang kita ketahui bersama bahwa pandemi belum usai.
Menurut Hari Putri Lestari Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur mengatakan pada dasarnya proses belajar mengajar yang di wacanakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita sambut baik karena Pemerintah mempunyai alasan dan ini dirasa salah satu kebutuhan agar siswa khususnya di tingkat SMA dan SMK yang sudah memiliki kesadaran lebih tinggi dan ketahanan fisik di bandingkan siswa tingkat TK, SD dan SMP.
” Saya sepakat kalau belajar secara tatap muka di berlakukan dulu untuk siswa di tingkat SMA dan SMK ,kalau sekolah TK , SD dan SMP jangan dulu karena tingkat kedisiplinan soal menjaga protokol kesehatan masih kurang ,” Kata Hari Putri Lestari saat di temui di ruang kerjanya, Rabu ( 25/11).
Politisi asal PDI Perjuangan ini menegaskan banyak di temui bahwa pelajaran yang melalui Daring ( Online) juga banyak masalah, seperti terkait dengan kuota , jaringan kemudian daya serap mata pelajaran tertentu yang dirasa harus di lakukan proses belajar secara tatap muka.
” Contoh mata Pelajaran Fisika ,Kimia maupun Matematika jika diajarkan secara Daring di bandingkan dengan secara tatap muka jelas berbeda. Belajar secara tatap muka lebih maksimal dan gampang di mengerti oleh siswa ,” terang Politisi Perempuan yang akrab di sapa HPL ini.
Maka itu, Ia berharap pada bulan Januari awal tahun 2021 mendatang sekolah -sekolah terutama di tingkat sekolah SMA dan SMK menurut informasi dari Dinas Pendidikan Jawa Timur sebagian sudah siap asalkan harus ada persetujuan dari Dinas Pendidikan setempat , fasilitas sekolah, kelasnya layak dan yang paling penting kondisi fisik anak & dan ijin dari orang tua siswa.
” Proses belajar mengajar di kelas sebaiknya tidak boleh lebih dari 3 jam . Kapasitas kelas tidak lebih dari 50 % dari kapasitas jumlah siswa di kelas serta dukungan orang tua paling penting , ” ucap HPL.
Karena itu, lanjut HPL , jika sudah mematuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, maka tidak ada salahnya proses belajar mengajar secara tatap muka bisa di lakukan pada awal tahun 2021 khusus nya untuk tingkat SMA dan SMK sebab menjadi kebutuhan pendidikan agar belajar bisa lebih maksimal dan kualitas siswa lebih baik ( rofik)