SURABAYA | bidik.news – Kehamilan merupakan periode istimewa sekaligus fase yang penuh tantangan dalam kehidupan wanita karena perubahan secara fisik dan emosional yang dialami. Hal itu menyebabkan ibu memerlukan dukungan, baik dari diri sendiri maupun orang di sekitarnya.
Beberapa studi menunjukkan bahwa self-compassion atau sikap welas asih terhadap diri sendiri berhubungan negatif dengan gejala kecemasan dan depresi pascapersalinan. Hal itu dimaknakan bahwa, semakin tinggi sikap welas asih atau sikap menyayangi diri sendiri maka dapat berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kecemasan atau depresi pascapersalinan.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan awareness masyarakat terkait pentingnya kesehatan mental ibu hamil, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) berkolaborasi dengan TP PKK Kab. Gowa mengadakan kegiatan bertajuk “Psikoedukasi Kesehatan Mental Ibu Hamil melalui Peningkatan Self-Compassion” di Baruga Tinggimae, Rujab Bupati Gowa, batu-batu ini.
Hadir 60 peserta, 35 ibu hamil dan 25 kader PKK serta Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Gowa Priska Paramita Adnan, yang memberi sambutan sekaligus membuka kegiatan.
Menurutnya, berdasarkan beberapa penelitian, terdapat banyak faktor yang menyebabkan ibu merasa stres selama kehamilan, misalnya masalah kehamilan yang mengganggu atau faktor eksternal seperti kondisi finansial.
“Kondisi psikis ibu setelah melahirkan juga tidak boleh diabaikan karena menurut survei, sebanyak 44,3% ibu menderita baby blues dan jika berlanjut hingga dua minggu dapat mengarahkan kepada terjadinya postpartum depression,” kata Priska.
Kegiatan diisi dengan pemberian materi yang dibagi 2 sesi. Pada sesi pertama, membahas terkait gambaran psikologis ibu pada masa kehamilan dan pascapersalinan, mengenali kebiasaan bayi, serta teknik relaksasi yang dapat dilakukan untuk mengelola emosi yang disampaikan Wakil Dekan III Fakultas Psikologi dari Unair sekaligus ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unair Endang Retno Surjaningrum, M.AppPsych., Ph.D., Psikolog.
“Penting untuk mengenal lebih jauh tentang kesehatan jiwa terutama untuk ibu-ibu hamil, melahirkan, dan mengasuh sehingga dalam keadaan jiwa yang sehat kita akan bisa melahirkan generasi penerus yang jauh lebih baik,” ujarnya.
Dalam sesi ini, Endang mengenalkan serta mempraktikkan beberapa teknik relaksasi seperti counting breath yang bertujuan agar ibu hamil lebih rileks dan dapat melepaskan hal-hal negatif dalam pikiran dan emosinya dengan berlatih lebih peka terhadap gerakan-gerakan otot tubuh. Selain itu, terdapat teknik abdominal breath yaitu dengan memperhatikan gerakan perut ketika sedang bernapas. Sehingga, diharapkan tercipta hubungan yang baik antara otak, sistem pernapasan, serta otot-otot dalam tubuh.
Selanjutnya, materi pada sesi kedua disampaikan oleh psikolog dan pengajar di Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) sekaligus sebagai mahasiswa program S3 Psikologi di Fakultas Psikologi Unair, Mayenrisari Arifin, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Mayen mengajak peserta untuk mengenal self-compassion sebagai strategi pengaturan emosi pada ibu hamil. Peserta dikenalkan tentang apa itu welas asih terhadap diri sendiri, aspek-aspek yang terkandung didalamnya, serta bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan self-compassion pada masa kehamilan.
“Jika seseorang menyayangi dirinya secara utuh, kemudian pada suatu waktu ia mengalami kegagalan, maka ia tidak akan hanya berfokus dalam mengkritik, namun juga memotivasi diri untuk mengembangkan potensi serta peluang yang dimiliki agar lebih berdaya dalam menjalankan aktivitas selama kehamilan dan pascapersalinan,” ucapnya.
Mayen menambahkan, untuk meningkatkan self-compassion, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan. Yaitu, memperlakukan diri seperti memperlakukan “teman baik”, menyadari bahwa kesalahan yang terjadi adalah manusiawi, menjadi lebih peka dan peduli terhadap diri sendiri, memahami proses kehamilan sebagai suatu anugerah sehingga muncul rasa syukur tak terhingga.
Menyadari bahwa segala perubahan fisiologis dan psikologis selama masa kehamilan adalah hal yang lumrah serta dihadapi oleh hampir semua ibu hamil, memanfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal baik untuk menyenangkan diri, berusaha mindful di berbagai aktivitas agar mampu mengendalikan emosi negatif dan meningkatkan emosi positif, menulis jurnal atau diary yang berisikan kalimat menguatkan diri atas keberhasilan melewati kesulitan dalam masa kehamilan, dan khusyuk dalam beribadah yang juga bagian dari mindfulness.
Selain itu, terdapat sesi tanya jawab yang dibuka untuk para kader PKK serta ibu hamil. Selama sesi tanya jawab, sejumlah peserta antusias bertanya, baik seputar materi yang telah disampaikan atau terkait kondisi psikis yang sedang dirasakan. Pada akhir sesi, kegiatan ditutup dengan yoga, bagian dari kelas ibu hamil dengan untuk membantu mereka dalam relaksasi pada masa kehamilan agar nantinya ibu hamil dapat menerapkan teknik yoga tersebut saat berada di rumah selama menjalani fase kehamilan tersebut.
Rangkaian kegiatan berlangsung lancar berkat dukungan dari seluruh pihak sehingga harapan dari PKK Kab. Gowa dapat menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan Fakultas Psikologi Unair dalam peningkatan kesejahteraan psikologis masyarakat.