SURABAYA | bidik.news – Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan bersama US Embassy dan US Coast Guard mengunjungi PT Terminal Teluk Lamong (TTL) dalam agenda port visit guna menekankan pentingnya penerapan kode keamanan internasional terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan (International Ship and Port Facility Security/ISPS Code), khususnya yang melayani kapal dengan pelayaran internasional, sebagai langkah preventif dalam menjaga keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Jon Kenedi mengungkapkan, tidak hanya memastikan kelancaran operasional pelabuhan, ISPS Code juga diharapkan dapat melindungi fasilitas pelabuhan dari serangan siber atau cyber attack.
“Kemanan siber adalah salah satu aspek penting yang harus kita utamakan guna menghindari serangan yang dapat merusak jaringan digitalisasi pada sistem peralatan modern yang digunakan di fasilitas pelabuhan,” ungkapnya, Selasa (11/6/2024).
PT TTL, anak perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas merupakan entitas Pelindo Group yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2015 silam. TTL telah dilengkapi peralatan-peralatan canggih yang mendukung modernisasi dan otomatisasi pelayanan jasa kepelabuhanan. “Fasilitas pelabuhan yang sudah canggih ini harus dibarengi keamanan siber yang juga mumpuni” tegasnya.
Jon menambahkan, ancaman siber hal yang tidak dapat dihindari, sebagai akibat dari kemajuan teknologi. Terbukti dalam kurun waktu 4 tahun terakhir serangan siber suatu ancaman baru di ISPS Code. “Serangan siber dapat melumpuhkan bahkan merusak data, informasi maupun peralatan yang dimiliki fasilitas pelabuhan,” tambahnya.
Apabila serangan siber terjadi di fasilitas pelabuhan, dampak yang akan muncul akan sangat banyak diantaranya financial loss atau rugi secara keuangan, kecelakaan kerja, kemacetan di akses poin, dan data loss atau kehilangan data/informasi penting perusahaan dan customer.
Sebagai mitigasi resiko akan hal itu, Ditjen Perhubungan Laut telah menerbitkan SE Ditjen Perhubungan Laut No.16 Tahun 2024 yang mengatur terkait Pengembangan Penilaian dan Prosedur Keamanan Siber (Cyber Security) Pada Manajemen Kemananan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan untuk Penanganan Resiko Pada Sistem Jaringan Maya (Cyber Risk Management).
“Tim dari United States diharapkan juga dapat memberi observasi dan masukan bagi TTL, dalam upaya meningkatkan kepatuhan terhadap implementasi ISPS Code. Hal ini penting untuk memastikan bahwa infrastruktur maritim Indonesia tidak hanya memenuhi persyaratan keamanan yang tepat, tetapi juga mampu menjawab tantangan keamanan yang modern secara efektif,” tukasnya.
Operation Senior Manager PT. TTL Anang Januriandoko mengungkapkan, TTL telah mendapatkan sertifikasi ISPS code sejak 2015. “Kami berharap rekomendasi dan feedback dari port visit ini nantinya dapat meningkatkan level compliance TTL dalam penerapan ISPS code serta meningkatkan partnership kami dengan stakeholder dan US Coast Guard,” tuturnya.
Anang juga berterima kasih atas peran Kemenhub khususnya Ditjen Perhubungan Laut yang selama ini telah membina TTL dalam penerapan ISPS code. “Kemenhub secara periodik terus memberi evaluasinya sehingga kami dapat melayani pelayaran-pelayaran internasional dengan aman,” ujarnya.
Selain perwakilan US Embassy Jakarta, Port Visit TTL turut dihadiri lembaga lainnya dari United States yaitu US Coast Guard, Department of Homeland Security, dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency.