JAKARTA | BIDIK.NEWS – PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) melalui salah satu unit bisnisnya, Unit Maintenance Repair & Overhaul (UMRO), menghadirkan layanan dalam maintenance strategy guna mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia.
Karena itu, Rabu (13/7/2022), PJB menggelar webinar yang diikuti 20 perusahaan dari dalam dan luar negeri kalangan ahli geothermal. Gelaran ini menjadi bukti kesiapan PJB dalam mengelola maintenance PLTP di Indonesia.
Webinar ini adalah wadah sharing pengalaman pengelolaan pemeliharaan pembangkit sekaligus ajang silaturahmi dengan stakeholder dari kalangan geothermal.
Lebih dari 400 peserta terpantau mengikuti gelaran webinar yang menghadirkan narasumber Ir. Remi Harimanda, MBAT (Technical Director ORMAT Indonesia), Ir. Dodi Herman, M.M (Geothermal and Power Generation Expert) dan Dr. Ir. Henry Pariaman, ST, MT, IPM (PJB UMRO).
PLTP di Indonesia punya potensi yang sangat besar mendukung capaian target bauran EBT Pemerintah sebesar 23% pada 2025 serta Net Zero Emission (NZE) di 2060. Dalam RUPTL 2021-2030 ditunjukkan, salah satu rencana pengembangan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) terbesar adalah melalui PLTP dengan total target 3.355 MW (kumulatif) pada 2030.
Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB, Iwan Purwana menyatakan, kesiapan PJB mengkolaborasikan kompetensinya di bidang maintenance strategy dalam mendukung pengembangan PLTP di Indonesia.
“PJB telah menangani pemeliharaan pembangkit di sejumlah negara. Proyek terbaru ada di Bangladesh dan Laos. Kami juga telah mengembangkan software secara online yang bisa segera dieskalasi jika potensi geothermal jadi dieksekusi,” paparnya.
Iwan juga berharap agar para stakeholderbmulai dari PLN Group, asset owner PLTP, pelaku usaha bisnis operasi dan pemeliharaan pembangkit, asosiasi panas bumi hingga akademisi dapat bersinergi mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia.
“Kita dapat bekerja sama dalam pengembangan kapabilitas sumber daya, pengembangan teknologi dan optimalisasi ataupun pemanfaatan fasilitas dan sumber daya antara para pelaku usaha,” ajak Iwan.
Target pengembangan PLTP cukup relevan menilik besarnya potensi sumber daya panas bumi yang dimiliki Indonesia. Berdasarkan data dari Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2017 yang diterbitkan Kementerian ESDM, total potensi energi panas bumi sebesar 28,9 Giga Watt electrical (GWe) yang terdiri dari resources 9.339 MW dan cadangan (reserves) 14.626 MW.
Hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber daya panas bumi terbesar di dunia.
Hendra Yu Tonsa, VP Panas Bumi PT PLN (Persero) juga menyatakan pentingnya sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak dalam proses pengembangan EBT. Terlebih saat ini sektor energi, kata Hendra, tengah menghadapi 2 tantangan penting berupa krisis iklim dan pembangunan sektor energi yang berkelanjutan.
“Berkaitan dengan proses pembangunan energi terbarukan, tentulah dukungan, kerjasama, dan sinergi semua pihak sangat diperlukan terutama dalam membangun ekosistem bisnis energi masa depan yang handal dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Penerapan strategi pemeliharaan (maintenance strategy) yang tepat guna dapat memberikan dampak signifikan mewujudkan keandalan pembangkit, termasuk PLTP. Strategi ini meliputi proses perencanaan, pengelolaan personil, dan pengendalian material sehingga dihasilkan proses pemeliharaan yang on-time, on-budget, dan on-quality.
PJB memiliki pengalaman lebih dari seperempat abad mengelola aneka jenis pembangkit, dan juga telah menerapkan best practice maintenance strategy dalam mengoperasikan unit-unit pembangkitnya agar dapat mencapai produksi yang optimum. Perusahaan ini juga telah membangun ekosistem bisnis dalam menyasar pasar industri ketenagalistrikan nasional maupun internasional.