SURABAYA | bidik.news – Persatuan Mahasiswa Pecinta Tanah Air Indonesia (PMPI) berkolaborasi dengan Asosiasi Kontraktor Nasional (ASKONAS) menggelar seminar Kemandirian Ekonomi bertajuk “Penguatan Ekonomi Berbasis Ecogrend & Empelmentasi Dalam Menghadapi Darurat Lahan Hijau”.
Seminar berlangsung di ruang Fisipol kampus Unesa Ketintang, Surabaya, Kamis (11/7/2024) dan dihadiri sekitar 200 mahasiswa dari beberapa kampus. Tampil sebagai narasumber, Muhamad Lutfi Setia Budi Ketua Umum ASKONAS, Sugeng DPC ASKONAS Sidoarjo, serta Ketua DPW PMPI Jatim Ahmad Yusuf AL Hakim.
Dalam seminar tersebut dibahas tentang Indonesia Emas 2045, dimana untuk menuju Indonesia Emas itu dibutuhkan para pemuda dan generasi bangsa akan kepedulian ramah lingkungan.
Ketua Umum ASKONAS Muhamad Lutfi Setia Budi mengungkapkan, lebih diprioritaskan tentang kemandirian ekonomi yang berhubungan dengan 2 sumber daya yang ada di Indonesia.
Yakni sumber daya manusia dan sumber daya alam, sebisanya lebih didukung dengan ecogreen yang tidak menyakiti atau merusak alam.
“Yang kita maksud adalah tidak menyakiti alam adalah membuat bangunan dari bahan bangunan dari daur ulang, kemudian pupuk organik dan masih banyak lagi dari sumber daya yang ecogreen,” ujar M. Lutfi.
Terkait bahan bangunan daur ulang, dijelaskan M. Lutfi, dimana kedepannya pihak ASKONAS mengharapkan setiap bangunan rumah dan bangunan perkantoran sebisa mungkin menggunakan bahan baku sisa dari daur ulang dan bisa menjadi bahan baku bangunan.
Selain itu pihaknya juga berkolaborasi dengan para peternak. Dalam hal ini pihak kontraktor sendiri bisa mendesain bangunan kandang yang sehat meski bahan bakunya menggunakan sisa daur ulang.
“Sedangkan untuk bidang peternakan kita isukan tentang pupuk yang berbasis organik. Juga berkolaborasi tentang berinovasi ternak yang lebih sehat dengan didukung kandang yang layak meski mengunakan bahan baku daur ulang,” tambah M. Lutfi.
ASKONAS sendiri telah melakukan beberapa hal, mulai dari mengedukasi kepada kontraktor dengan desa sapu bersih yaitu mengedepankan bangunan hijau. Dan juga pelatihan kepada kontraktor, untuk hasil yang diinginkan bukan hanya prosesnya tapi hasilnya.
Dalam menjalankan kontruksi bangunan ramah lingkungan (green building), selama kontruksi bangunan bisa terjadi penghematan air. Dan dalam hal pelaksanaan bisa memisahkan sampah yang bisa didaur ulang kembali menjadi bahan baku bangunan.
Dengan ini ASKONAS bisa menjadi solusi akan terwujudnya 2-3 juta rumah per tahun. Hal itu mengingat bahwa Indonesia masih devisa anggaran yang kurang. Sehingga dengan pemanfaatan bahan baku bangunan hasil dari daur ulang bisa mewujudkan rumah jumlah banyak dengan angaran lebih sedikit.
Sedangkan Ketua DPW PMPI Jatim Ahmad Yusuf AL Hakim menambahkan, dengan diadakannya seminar ini ia mengharapkan kedepannya para generasi muda bisa menjadi penerus pelopor ecogreen.