SURABAYA | bidik.news – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melanjutkan komitmennya mengembangkan pendidikan dan teknologi otomotif melalui perluasan kerja sama dengan Beifang Automotive Education Group.
Dalam lanjutan kerja sama ini, ITS dan perusahaan asal Tiongkok akan membentuk pusat pelatihan guna meningkatkan keterampilan mahasiswa di bidang otomotif.
Manajer Science Techno Park (STP) ITS Prof Dr Bambang Sudarmanta ST MT menyampaikan, kerja sama ini langkah strategis ITS untuk menghadirkan pendidikan yang terintegrasi dengan kebutuhan industri otomotif global. Melalui pembukaan pusat pelatihan Beifang di ITS, harapannya mampu memfasilitasi mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum dalam mengembangkan keterampilan teknis di bidang otomotif.
“Rencana perluasan kerja sama ini disepakati saat sepuluh dosen ITS dikirimkan ke Beifang mengikuti pelatihan otomotif terkait kendaraan berenergi baru. Lewat pendanaan dari Higher Education for Technology and Innovation (HETI) Asian Development Bank (ADB) ITS, kegiatan ini memfasilitasi delegasi ITS mendapat pelatihan langsung terkait electric vehicles, hybrid electric vehicles, hydrogen engine, dan hydrogen fuel cell,” kata Bambang, Senin (21/7/2025).
Pelatihan ini, lanjutya, menjadi pemantik diskusi terkait rencana perluasan kerja sama ITS dan Beifang yang mencakup pendirian pusat pelatihan atau training hub di ITS. Rencananya, Beifang akan mengirimkan langsung delegasinya untuk mendukung operasional pusat pelatihan ini. “Pusat pelatihan ini rencananya dilengkapi dengan alat riset otomotif canggih milik Beifang,” ujarnya.
Bambang plmenegaskan, kebermanfaatan dari pusat pelatihan ini tidak hanya bisa dinikmati mahasiswa ITS, tetapi juga peserta dari luar ITS seperti siswa SMK yang ingin mendalami otomotif. Pusat pelatihan ini rencananya rutin menggelar pelatihan yang dapat diikuti peserta yang tidak hanya berasal dari ITS.
“Nantinya, peserta dengan potensi terbaik rencananya akan diterbangkan ke Beifang untuk melanjutkan pelatihan,” ungkapnya.
Guru besar Departemen Teknik Mesin ITS ini berharap, perluasan kerja sama ini dapat meningkatkan penguasaan bidang otomotif di Indonesia. Serta mempercepat transfer pengetahuan terkait energi baru otomotif untuk mendorong riset dan inovasi.
“Hingga suatu hari, seiring meningkatnya pengetahuan terkait otomotif, muncul wirausaha atau start up di bidang kendaraan energi baru,” harapnya.
Ke depannya, Bambang menyampaikan ITS berkomitmen selalu mendukung kemajuan teknologi otomotif, khususnya dalam hal kendaraan energi baru. Dengan memanfaatkan fasilitas pelatihan dan riset terbaru hasil kerja sama ini, ITS siap mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan industri otomotif global yang dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Kerja sama ITS dan Beifang ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur serta poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas lewat pengembangan training hub dan riset teknologi otomotif. Kolaborasi industri dan akademisi ini pun selaras dengan SDGs poin ke-17 yakni kemitraan untuk mencapai tujuan.