BANYUWANGI | bidik.news – Integrasi Pengembangan Bandara Water Aerodrome (Sea Plane) dengan Pariwisata Teluk Pang Pang dan sekitarnya di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar mulai dimatangkan Pemkab Banyuwangi.
Tergetnya, keberadaan Bandara Water Aerodrome Teluk Pang Pang yang sudah mendapatkan ijin operasi ini, dapat mendukung koneksi wisata antar pulau Jawa (Banyuwangi), Bali dan pulau pulau lainnya.
Kepastian itu terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) yang diikuti Dinas PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman Banyuwangi bersama perwakilan PT. Angkasa Pura II, Balai Taman Nasional Alas Purwo, Akademi Penerbang Indonesia (selaku operator Bandara Water Aerodrome) beserta SKPD terkait di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Rabu (6/11/2024).
Plt. Kepala Dinas PU CKPP Banyuwangi, Suyanto Waspotondo Wicaksono, melalui Kepala Bidang Penataan Ruang, Bayu Hadiyanto mengatakan, selain Bandara Banyuwangi yang berada di Desa Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, kini akses via udara ke Banyuwangi juga bisa melalui Bandara Water Aerodrome Teluk Pang Pang, Desa Wringin Putih Kecamatan Muncar.
“Didalam rakor tersebut, kita membahas bagaimana potensi konektifitas bandara laut itu dengan daratan disekitarnya,” ujar Bayu saat dikonfirmasi, Jum’at (9/11/2024).
Dalam hal ini, kata Bayu, Dinas PU CKPP Banyuwangi menganalisis Perda Nomor 2 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banyuwangi dengan keberadaaan Bandara Water Aerodrome di Teluk Pang-Pang tersebut.
Bandara Teluk Pang Pang merupakan Bandara Laut yang telah mendapatkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Landasan pacu pesawatnya adalah laut, sehingga bandaranya dirancang secara portable.
“Kami berharap dengan keberadaan Bandara Water Aerodrome di Banyuwangi, dapat mendukung pariwisata internasional di Banyuwangi, khususnya memperlancar korelasi dan koneksi pariwisata Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara (3B),” pungkas Bayu. (nng)