JAKARTA | bidik.news – AwanPintar®️, cloud security engine yang melakukan deteksi dan analisa keamanan digital secara berkala meluncurkan Laporan Ancaman Digital di Indonesia semester I/2024. Laporan yang membahas secara detail beragam ancaman yang masuk ke dalam sistem jaringan internet Indonesia ini, diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan rujukan bagi berbagai kalangan baik perusahaan ataupun individu, dari lingkup pemerinta maupun swasta.
Maraknya keriuhan di dunia siber Indonesia belakangan juga menjadi sorotan di seluruh dunia. Berbagai insiden yang terjadi di tanah air juga menimbulkan banyak pertanyaan dari kalangan pengguna internet di Indonesia, seberapa amankah Indonesia dari bahaya siber?.
AwanPintar.id®️ berharap Laporan Keamanan Siber di Indonesia semester I/2024 dapat menjadi acuan untuk menjawab pertanyaan itu. Selain itu laporan ini juga dapat menjadi acuan bagi berbagai kalangan untuk melakukan tindakan preventif ke depannya dan membangun sistem keamanan yang komprehensif yang mencakup manusia dan teknologi.
Yudhi Kukuh, Founder AwanPintar.id®️ mengatakan, serangan di ruang siber merupakan konsekuensi logis dari berkembangnya era teknologi informasi. Identifikasi bentuk serangan siber antara lain dapat terlihat pada hal-hal seperti, kriminalitas siber, botnets, serangan terhadap institusi finansial, penyebaran malware multi fungsi, aktivitas siber yang disponsori oleh negara, dan aktivitas hacking.
“Berbagai jenis serangan ini menggunakan instrumen ruang siber sebagai saluran utama dalam melaksanakan tindakannya. Dan di ruang yang sama AwanPintar.id®️ juga hadir menjadi alat monitoring dan pengawasan setiap lalu lintas siber yang keluar dan masuk”. kata Yudhi, Senin (2/9/2024).
Serangan Siber Meningkat 6 Kali Lipat
Serangan siber yang merusak dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat serius dan berpotensi melumpuhkan infrastruktur digital dalam organisasi. Meski tingkat ancamannya rendah, otoritas publik dan perusahaan swasta harus terus mengikuti perkembangan lanskap ancaman, mengingat sifat serius serangan siber yang merusak.
Dalam lanskap ancaman siber di Indonesia, berdasarkan data pada Laporan Ancaman Digital di Indonesia semester I/2024, AwanPintar.id®️ menemukan fakta bahwa serangan siber yang terjadi sepanjang semester I mengalami eskalasi hingga 6 kali lipat. Bila pada Semester I/2023 terdapat 347.172.666 serangan siber, maka pada semester I/2024 meningkat menjadi 2.499.486.085 serangan!
Bahkan bila menggabungkan serangan siber pada semester I dan 2 Tahun 2023, yaitu 1.032.945.167 serangan, angka itu masih jauh di bawah serangan yang terjadi pada semester I/2024. Fenomena serangan siber ini juga menjadi gambaran dengan munculnya beberapa insiden siber di tanah air yang datang bertubi-tubi dan melanda berbagai sektor serta infrastruktur penting.
Ancaman Digital dari Dalam Negeri
Hasil analisa AwanPintar.id®️ pada Laporan Ancaman Digital di Indonesia semester I/2024 juga menghadirkan laporan khusus terkait serangan siber yang terjadi di dalam negeri. Pada laporan ini, AwanPintar.id®️ memaparkan lebih dalam jenis ancaman siber apa saja yang masuk dan menembus kota-kota di seluruh berbagai wilayah Indonesia.
Serangan siber kota adalah konsekuensi globalisasi dan meluasnya penyebaran internet di tanah air, sehingga mendorong munculnya berbagai ancaman siber ke berbagai kota-kota yang ada di bumi nusantara.
Secara umum, kota-kota kurang siap menghadapi serangan siber dibanding kesiapan perusahaan memitigasi serangan siber, penyebabnya antara lain karena keterbatasan sumber daya dan sulitnya bersaing untuk mendapatkan talenta keamanan siber. Saat ini kota-kota makin bergantung pada teknologi dalam memberi layanan ke warganya.
Kondisi sistem computer yang menua, juga kian memperbesar kerentanan kota-kota terhadap kesiapan menghadapi serangan siber. Para penyerang juga menjadi lebih cerdas. Ancaman eksploitasi terus meningkat baik melalui berbagai kerentanan hingga komoditisasi teknik serangan yang sangat canggih yang mudah digunakan peretas yang tidak berpengalaman.
Dari hasil analisa AwanPintar.id®️ terhadap daerah yang paling sering mendapat serangan, terdapat lebih dari 1,4 miliar serangan dalam kota yang masuk. Tren serangan ini akan terus berlanjut di masa mendatang, dan semua tanda menunjukkan adanya peningkatan motivasi finansial, sehingga mendorong penyerang untuk mencoba mengambil keuntungan dari malware berbahaya.
AwanPintar.id®️ & Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
Ancaman siber di Asia Tenggara terutama Indonesia telah meningkat dalam jumlah dan kecanggihannya setidaknya 1 dekade terakhir. Hal ini didorong sejumlah faktor, mulai dari peningkatan konektivitas yang dipercepat oleh adopsi teknologi canggih yang lebih besar seperti kecerdasan buatan dan komputasi awan.
Menyikapi lanskap ancaman yang semakin menguat diperlukan kerjasama dan sinergi antar stakeholder keamanan siber di Indonesia dan di awal semester 1/2024, secara khusus AwanPintar.id®️ menjalin kerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), yang menaungi seluruh perusahaan penyedia internet (Internet Service Provider – ISP) di Indonesia. APJII melihat perlunya memiliki peta keamanan siber di 15 kota interkoneksi anggotanya.
Melalui kolaborasi ini, APJII ingin semakin meningkatkan kesadaran keamanan siber pada jaringan internet Indonesia dengan berbagi tanggung jawab pengawasan, deteksi cepat dan berbagi informasi sehingga ke depannya kerja sama ini dapat menjadi acuan atau parameter dalam penanganan kejahatan siber di Indonesia.