Gresik- Sejak pembuatan fly over, maka warga GKA yang dari kota mesti memutar agak jauh, dan antar RT dan RW sudah mulai saling berunding untuk membuka akses kendaraan bermotor, demikian disampaikan ketua RW Desa Kembangan, Djamiran, sebelum berangkat ke Kantor Bupati Gresik. Senin (23/8).
” Kami yang di GKB kalau mau ke GKA juga mesti memutar yang agak jauh, demikian juga sebaliknya, sehingga RT dan RW baik di GKB maupun GKA sepakat meningkatkan jalan penghubung yang hanya dilewati pejalan kaki bisa dilewati motor bahkan oleh mobil,” jelas Djamiran.
Karena akses jalan yang direncanakan 4 meter dengan menjebol pagar kawat Brc dan juga membuat jembatan diatas got air, maka dibuatlah perencanaan.
Kepala SD Muhammadiyah 1 GKB M Nor Qomari ikut mendukung jalan tembus GKB – GKA.
” Jalan tembus itu kalau direalisasi, juga menguntungkan masyarakat banyak, dan khususnya bagi wali murid yang antar jemput anaknya tidak perlu memutar jauh, ” jelas Qomari.
Pihak sekolah diminta berpartisipasi dalam membuat jalan tembus tersebut, dan ide pembuatan jalan tembus bukan dari pihak kami.
Senin pagi, tokoh masyarakat yang terdiri dari : Siswahyono : Ketua RW 8 Randuagung,
Edi Susanto: BPD ,
Eri Bramastyo : Tokoh masyarakat
Djamiran : Ketua RW 4 Desa Kembangan, bersama Kepala sekolah SD Muhammadiyah 1 GKB berangkat bareng menuju ke Kantor Bupati Gresik untuk menjelaskan terkait ada warga keberatan dibukanya akses terbut. ( ali )