SURABAYA | BIDIK – Peran aktif para netizens muda sangat vital dibutuhkan dalam upaya menyampaikan pesan Empat Pilar MPR RI, diantaranya Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI 1945 Sebagai Konstitusi Negara, NKRI Sebagai Bentuk Negara dan Bhineka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara.
Sengaja merangkul para netizen muda sebagai mitra MPR RI untuk menyampaikan Empat Pilar tersebut, karena mayoritas pengguna media sosial (medsos) adalah para generasi muda yang selalu update berita dan informasi di medsos melalui smartphone pintarnya.
Hal tersebut dikatakan Sekjen MPR RI Ma’ruf Cahyono saat mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI dihadapan 53 netizen muda, yang terdiri dari komunitas video blogger, blogger, youtuber dan wartawan online yang dikemas dalam ‘Ngobrol Bareng MPR dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR’ di hotel Fairfiled by Marriott Surabaya, Sabtu (4/11/2017).
Didampingi Kepala Bagian Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) Andrianto serta blogger asal Surabaya Avy Chujnijah, Ma’ruf
menjelaskan, tugas MPR harus memanfaatkan secara maksimal segala potensi media untuk menyampaikan pesan dan nilai-nilai Empat Pilar kepada berbagai segmentasi masyarakat luas, khususnya generasi muda.
“Netizens dengan seluruh komunitasnya, bisa dijadikan mitra MPR dalam menyosialisasikan kepada masyarakat, khususnya kepada generasi muda yang sangat paham media sosial dan perkembangan teknologi informasi dan juga stakeholder. Tidak hanya di Surabaya, sosialisasi seperti ini akan terus kita agendakan ke kota lainnya,” ungkapnya bersemangat.
Karena itu Ma’ruf berharap, netizen bisa melaksanakan ajakan MPR untuk mensosialisasikan Empat Pilar dan mampu menyampaikan pesan positif kepada masyarakat luas, khususnya para generasi muda.
“Mobilitas gerak kinerja dan program-program MPR seperti Sosialisasi Empat Pilar MPR RI membutuhkan publikasi yang luas. Hal ini agar sejumlah program MPR sampai kepada rakyat hingga ke pelosok daerah,” tuturnya.
Sementara, Andrianto menambahkan, netizens harus bijak dalam menyampaikan informasi dan harus pandai memanfaatkan teknologi informasi. “Yang penting antara pengetahuan dan literasi harus dilakukan. Konsep penebalan literasi sangat penting terkait kehidupan bernegara,” pesannya. (hari)