NGAWI | Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagtaker), Pemkab Ngawi, melaksanakan program pelatihan kerja di Gedung BLK Ngawi. Anggaran pelatihan tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT).
Menurut Kepala Dinas, Ir Yusuf Rosadi, M.Si, pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan tenaga kerja sesuai bidangnya, dan mampu berdaya saing. ”Pelatihan ini guna menghadapi pasar bebas saat ini. Bisa diperoleh masyarakat Ngawi yang masih produktif dan cuma-cuma alias gratis,” katanya.
Sehingga, lanjut Yusuf, apabila ada lowongan pekerjaan misalkan ke luar negeri, mereka tidak terbebani mentalnya. Di tahun ini tidak hanya menyiapkan skill untuk menghadapi perusahaan industry, namun menciptakan wirausaha baru yang lebih baik.
Yusuf memberi saran kepada semua peserta sebelum pelatihan dan disampaikan dengan tegas setelah pelatihan selesai dari gelombang pertama, dalam menciptakan wirausaha harus dipikirkan secara matang baik dana atau teknis dengan segala resikonya.
”Wirausaha tidak mudah kadang juga mengalami jatuh, maka dari itu antisipasi dalam mengambil sikap sebagi pelaku bisnis perlu diperhitungkan,” jelasnya.
Yusuf juga menjanjikan di kantor disperindagtaker akan dibuka kantor koordinasi tentang bisnis, disini para pengusaha baru bisa sampaikan hal, agar dapat mendapatkan solusi yang terbaik, dibuka dengan gratis tanpa dipungut biaya.
Kelebihan pelatihan di BLK yang diadakan oleh bidang tenaga kerja kali ini, berdasar bidang yang diajarkan secara global. Hal ini, untuk mendapatkan berbagai pertanyaan terkait skill yang biasa terjadi di lapangan. Dengan instruktur profesionl yang bersertifikasi, diharap peserta mendapat pengetahuan atau teori secara langsung pada praktek.
Menurut Kabid ketenaga kerjaan Wiwin, misi dari dana DBHCHT ini, untuk melaksanakan program pembinaan lingkungan sosial bidang pelatihan dan penguatan ketenagakerjaan. “Yaitu, dengan tujuan untuk pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat, penguatan sarana dan prasarana kelembagaan pemerintah,” ungkapnya.
“Selain itu, peggunaan dana ini akan dipakai untuk kegiatan sejumlah beberapa jenis pelatihan ditahun 2019. Adapun terkait jenisnya meliputi bidang komputer, salon, jahit, border, bengkel dan boga yang diikuti tiap jenis kurang lebih 16 peserta selama 20 hari, masa usia produktif. Kegiatan dilaksanakan dengan 2 tahap gelombang 1 dan 2, yang dibuka oleh Kepala Disperindagtaker yang dihadiri oleh staf Ahli Setda Ngawi, pada hari senen tanggal 23 September 2019.
Diakhir pelatihan dilaksanakan out bond untuk memberikan motivator mental pada peserta yang diadakan di Gayam Park, Ngawi. (ekox)