SURABAYA | BIDIK.NEWS – Sebanyak 6 komunitas seni budaya di Jawa Timur berkolaborasi mementaskan pagelaran bertajuk “Ngiket” di pendopo Jayengrono UPT Taman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Kamis (16/3/2023) malam.
Ke-6 komunitas tersebut antara lain, Komunitas Tunggak Jati Nusantara, Turonggo Aulio Utomo, Reog Singo Joyo Taruna Sakti, Paguyuban Junjung Drajat, Ismaya Jati dan Sanggar Sekar Palupi.
Kepala UPT Taman Budaya Disbudpar Jatim Samad Widodo menyampaikan, pentas kali ini adalah bentuk kegiatan fasilitasi Pemprov Jatim terhadap komunitas seni budaya yang ada di Jatim.
“Sebenarnya rencana kita hanya 1 komunitas saja. Karena semangat kebersamaan, akhirnya digabungkan ada 6 komunitas untuk dijadikan 1 pagelaran bertajuk “Ngiket”. Jadi istilahnya untuk mengikat paguyuban ini agar bisa menyatukan seni budaya yang ada di Jawa Timur,” kata Samad usai pertunjukan.

Dijelaskan Samad, generasi milenial kalo diperkenalkan seni budaya kolaborasi itu akan sangat menarik sekali dari pada tampil tunggal. “Karena, kalau tampil tunggal mungkin dirasa membosankan. Tapi karena di kolaborasikan, jelas menjadi tontonan yang menarik,” ujarnya.
“Buktinya tadi penontonnya ada yang dari luar negeri, yakni dari negara Denmark. Rombongan Denmark datang lewat tour riter dan airlaine. Mereka datang langsung disini dalam rangka famtrip dan malam ini kebetulan ada pagelaran mereka semua diarahkan kesini selama di Surabaya. Mereka dilewatkan melalui jalur Kalimas menuju Taman Budaya,” ucap Samad.
Selain rombongan dari negara Denmark, ratusan penonton yang hadir antara lain
dari Staf Khusus Kepresidenan Wulandari Sawitri Candra Wila, perwakilan dari Konsulat Jerman, mantan Pangdam V Brawijaya Pur. Letjend R. Wisnu.
Juga dari DPRD Kota Surabaya Tjujuk Supariono, Ketua Pepadi Jatim Sinarto, Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Jatim, para pemuka agama di Surabaya Raya, para pengusaha swasta dari hotel,
komunitas, organisasi, akademisi dan pelajar.
Sinopsis
Perjalanan peradaban manusia tidak luput dari sebuah proses dimana ada perubahan disetiap jalanya hidup. Halangan dan rintangan dalam perjalanan manusia untuk mencapai pendewasaan dirinya hingga menjadi manusia yg sukses dan berbudi luhur. “Ngiket” diartikan penyatuan.
Penyatuan ide gagasan dan kekaryaan itu yang di tampilkan oleh kelompok macapat sekarpalupi, Junjung Drajat Sekar Tinandu, Reog Singo Jaya Taruna Sakti, Jaranan Auliya utama dan Ismayajati. Menyajikan adaptasi cerita tanah Jawa yang masih relevan dengan isu kekinian.