SURABAYA | BIDIK.NEWS – Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) bersama Pusat Studi Bencana & Lingkungan (PSBL) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat (PPM) Tematik Mitigasi Bencana disambut langsung oleh Camat Krian, Achmad Fauzi di Pendopo Kec. Krian, Kab. Sidoarjo.
Kegiatan KKN-PPM kali ini mengangkat tema “Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB)”. Achmad Fauzi mengaku bangga dengan adanya peserta KKN-PPM dari Unitomo.
“Suatu kehormatan bagi kami, KKN dilaksanakan di Kec. Krian. Ini akan memberikan wawasan luar biasa terkait mitigasi bencana, khususnya sekolah madrasah aman bencana. Untuk itu kami pihak kecamatan telah berkoordinasi sebelumnya dengan pihak Unitomo dan sekolah terkait, dan saat ini kami hadirkan kepala sekolah atau perwakilan dalam pembukaan KKN-PPM ini”, ujarnya, Senin (19/12/2022).
Sapto Pramono Ketua LPM menjelaskan, KKN semester ini diikuti 150 peserta yang dibagi menjadi 3 kelompok besar untuk disebar ke 15 sekolah yang telah dipetakan. “Adapun sekolahan yang menjadi target sosialisasi mitigasi bencana diantaranya SDN Junwangi, Kemasan, Tempel, Sidomulyo 2, Ponokawan, Keboharan, Krian 1 dan 2, Sidomojo, Kraton, Sidorejo, Watugolong 1 dan 2, Barengkrajan 1, serta Sedenganmijen”, jelasnya.
KKN tematik Mitigasi Bencana ini berlangsung 10 hari dan akan dimulai hari ini, Senin – Rabu (19-28/12). ”Mahasiswa akan kami terjunkan dilapangan secara serentak dengan didampingi masing-masing Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) di beberapa lokasi SDN di Kec. Krian, Kab. Sidoarjo”, imbuh Sapto Pramono.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, Dwijo Prawiro menyampaikan, mahasiswa peserta KKN-PPM akan memberikan seputar pengetahuan SMAB, dan simulasi teknis turunan dari sosialisasi yang dilakukan.
“Materi-materi sosialisasi nantinya merupakan arahan teknis terkait manajemen kebencanaan juga penggunaan aplikasi INARISK serta Petunjuk pelaksanaan sosialisasi mitigasi kebencanaan bagi siswa di beberapa SDN terpilih”, terang Dwijo.
Dalam sosialisasi akan dibarengi dengan pemberian pengetahuan bencana melalui Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena).
“Jadi peserta KKN bisa memberikan pemahaman bencana sejak dini ke siswa, pun tidak menutup ke guru-guru juga. Sehingga bisa mewujudkan masyarakat tangguh bencana”, pungkasnya.